Korban Banjir di NTT : 174 Orang Meninggal, 48 Orang Hilang

photo author
- Sabtu, 10 April 2021 | 21:25 WIB
Terawangan Mbah Mijan sebelum banjir NTT menerjang: seminggu ini merasakan gelisah dan sulit tidur. (Instagram.com/@actforhumanity.)
Terawangan Mbah Mijan sebelum banjir NTT menerjang: seminggu ini merasakan gelisah dan sulit tidur. (Instagram.com/@actforhumanity.)

iNSulteng –Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan kondisi terbaru korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB, Doni Monardo menyebut jumlah korban bencana banjir saat ini tercatat sebanyak 174 orang meninggal dunia dan 48 orang lainnya yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

"Update terakhir korban banjir NTT sebanyak 174 orang meninggal dan 48 orang hilang," sebut Doni dalam Konferensi Pers daring pada Sabtu 10 April 2021.

Baca Juga: Rumah Warga Toili di Banggai Ludes Terbakar, Kapolsek: Kerugian Ditaksir Mencapai Rp150 Juta

Baca Juga: Resah dengan Aksi Teror di Indonesia, PSI Galakkan Tagar #MilenialTolakTerorisme

Terkait proses pencarian korban yang masih hilang saat ini, Doni mengatakan belum dihentikan dan masih terus melakukan proses pencarian bersama unsur pemerintah setempat.

Ia menjelaskan, pencarian bisa dihentikan setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban.  

"Kalau sudah ada kesepakatan dengan keluarga, pencarian baru akan kami hentikan,” jelasnya.

Berikut daftar korban dan orang hilang akibat banjir :

1.Kota Kupang 6 meninggal
2.Flores Timur 71 meninggal, 5 hilang
3.Malaka 6 meninggal
4.Lembata 46 meninggal, 22 hilang
5.Ende 1 meninggal
6.Sabu Raijua 3 meninggal, 5 hilang
7.Alor 28 meninggal, 13 hilang
8.Kabupaten Kupang 12 meninggal, 3 hilang
9.Sikka 1 meninggal

Diketahui, banjir bandang dan tanah longsor menimpa NTT pada 5 April lalu yang menimbulkan kerusakan parah, hingga listrik padam, jaringan komunikasi terganggu, dan sejumlah infrastruktur rusak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X