Tegas! PBB Menolak Keras Kebijakan Impor Beras

photo author
- Senin, 22 Maret 2021 | 11:53 WIB
Ilustrasi beras Bulog.*  (Bulog.go.id)
Ilustrasi beras Bulog.* (Bulog.go.id)

iNSulteng - DPP Partai Bulan Bintang (PBB) menolak adanya kebijakan impor beras dari Kementerian Perdagangan yang dinilainya kurang bijak.

"Partai Bulan Bintang menolak keras impor beras oleh Kementerian Perdagangan," kata Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Baca Juga: LIDA 2021 TOP 70 Grup 4 Putih Live Malam ini 22 Maret, Siapakah yang Akan Tersenggol?

Dia juga menyesalkan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang 'ngotot' untuk mengimpor beras, meski banyak yang menolak.

Menurut Afriansyah, sikap Lutfi mengabaikan masukan dari menteri terkait dan para kepala daerah yang menjadi sentra produksi pangan.

Baca Juga: Yang Tersenggol Tadi Malam di LIDA 2021 TOP 70 Grup 4 Merah, 21 Maret

“Akan sangat bijak jika Kementerian Perdagangan menerima masukan dan mendengarkan aspirasi kepala daerah, sebelum mengambil kebijakan impor beras ini," ujarnya pula.

Afriansyah menyarankan, Lutfi belajar dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu membangun dialog, menyerap aspirasi, mengemukakan data-data yang objektif, baru mengambil keputusan.

“Saya harap Pak Presiden Jokowi batalkan impor beras ini dan mulai melakukan penyerapan hasil panen, terutama peranan Bulog yang sangat dibutuhkan," katanya lagi.

Menurut dia, politik pangan nasional adalah politik pangan berdikari. Jangan korbankan petani oleh kepentingan impor sesaat yang di dalamnya sarat dengan kepentingan pemburu rente.

Baca Juga: Alhamdulillah, Ada Tambahan Kuota Untuk Guru Agama Pada Seleksi PPPK 2021

"Sebaiknya pemerintah pusat mengutamakan penyerapan gabah lokal dahulu. Belum impor saja harga gabah sudah turun. Kami minta pemerintah fokus penyerapan. Kasihan petani, pupuk sudah sulit, ketika panen harga turun," kata dia.

Dia menambahkan, bila kebijakan impor beras karena adanya darurat bencana, maka tidak ada masalah.

"Kalau alasan darurat bencana, boleh-boleh saja atau pun impor beras khusus dan karena kebutuhan daerah tertentu, silakan. Tapi harus dijelaskan secara detail agar tidak mengguncang situasi pada saat kita mau panen. Ini kan sudah masuk musim panen," kata Afriansyah pula.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X