iNSulteng – Bursa Calon Kapolri masih diperbincangkan oleh sejumlah kalangan, baik internal Polri dan juga kalangan politisi di Senayan juga masyarakat Indonesia.
Beberapa nama Jenderal mencuat, mulai dari nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Rycko Amelza Dahni saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri dan beberapa nama Jenderal lainnya.
Ada nama yang paling menonjol dikalangan masyarakat, yakni Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Resere Polri, dia pernah menjabat Kapolresta Solo dan hingga Waka Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Tanpa Dana APBD, 3.500 Desa di Sumsel Miliki Amhulans
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tunggu Analisa Forensik Wajah di Video Asusila Mirip Gisel
Berikut alasan kenapa Listyo Sigit bakal jadi Calon Kapolri tunggal, yang telah dirangkum iNSulteng.com 24 November 2020.
1 PERNA JADI KAPOLRESTA SURAKARTA
Dimasa Joko Widodo (Jokowi) Wali Kota Surakarta pereode akhir, Komjen Listyo Sigit yang kala itu berpangkat AKBP sempat menjabat Kapolresta Surakarta.
Sigit menjabat tahun 2011, Jokowi berakhir jadi Wali Kota tahun 2012 dan menjadi Gubernur DKI Jakarta, artinya masih ada sekitar 1 tahun Sigit Listyo jadi Forkopindah di Surakarta.
2 DITARIK JADI AJUDAN PRIBADI JOKOWI
Ketika Jokowi dipercara warga Jakarta menjadi Gubernur, dalam waktu singkat Jokowi diminta masyarakat mencalonkan Presiden dan terpilih tahun 2014 silam.
Setelah terpilih ia kemdian menarik Komjen Listyo Sigit jadi Ajudan Jokowi, kala itu Sigit berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).
Ia dipanggil Jokowi mulai dari 20 Oktober 2014 hingga 5 Oktober 2016, sebelum Listyo naik pangkat jadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dan meninggalkan Jokowi untuk menjabat sebagai Kapolda Banten.