Sosok Inisial T Menguat ke Tomy Winata, Pengusaha Kaya Keturunan Tionghoa, Berikut Profil dan Sepak Terjangnya!

photo author
- Selasa, 6 Agustus 2024 | 07:31 WIB
Habiburokhman mendesak pengungkapan identitas 'T' terkait judi online, netizen curigai Tomy Winata (Tatler Asia)
Habiburokhman mendesak pengungkapan identitas 'T' terkait judi online, netizen curigai Tomy Winata (Tatler Asia)

iNSulteng – Belakangan ini sosok inisial T menjadi perbincangan hangat dan viral di mana-mana. Banyak orang berinisial T, namun yang terkenal misalnya Tomy Winata.

Siapa sosok Tomy Winata dan seperti apa sepak terjangnya?, berikut penjelasan sosok Tomy Wnita.

Tomy Winata adalah pengusaha Indonesia yang berbgerak diberbagai bidang, sosok dikenal kaya raya.

Baca Juga: Pembayaran Dana Kebun Raya Sidondo 3 Belum Jelas, Pemda Sigi Terkesan Tak Serius!

Informasi dihimpun, Selasa, Tomy Winata lahir 23 Juli 1958, atau sering dikenal dengan inisial TW, adalah seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network.

Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, properti dan infrastruktur. Disamping usaha bidang komersial, Tomy Winata juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan.

Kegiatan dan Aktivitas

Pada tahun 1988, Tomy bersama dengan Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), yaitu Yayasan yang dimiliki oleh Angkatan Darat, melakukan penyelamatan terhadap Bank Propelat yang semula dimiliki oleh Yayasan Siliwangi.

Bank Propelat yang ber-asset hanya sekitar Rp.8 Miliar tersebut di-rescue oleh Tomy bersama YKEP, dan diubah namanya menjadi Bank Artha Graha. Hanya dalam tempo tidak lebih dari 1,5 tahun, maka Bank Artha Graha menjadi baik dan sehat, yang kemudian terus dikembangkan.

Selanjutnya pada tahun 1997, sebelum krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Tomy diminta oleh Bank Indonesia untuk bersama-sama dengan Bank Indonesia menyelamatkan Bank Arta Pusara yang saat itu sudah diambilalih Bank Indonesia karena berbagai permasalahan-permasalahan yang ada dari pemilik sebelumnya.

Nama Bank Arta Pusara kemudian diubah namanya menjadi Bank Arta Pratama, dan hanya dalam, kurun waktu sekitar 1 tahun, Bank Arta Pratama berubah menjadi Bank Katagori A menurut penilaian Bank Indonesia sehingga tidak direkapitalisasi.

Pada tahun 2003, Tomy mengambil alih PT Bank Inter-Pacific Tbk, dan selanjutnya pada tahun 2005 Bank Inter-Pacific melalui Pasar Modal mengambil alih Bank Artha Graha, yang selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC.JK)

Salah satu usaha utama lainnya dari Tomy Winata adalah dalam sektor property dan infrastruktur. Melalui PT Jakarta Internasional Hotels and Development (JIHD.JK) Tomy memiliki Hotel Borobudur, dan melalui anak perusahaan yaitu PT Danayasa Arhatama Tbk (SCBD.JK) Tomy memiliki Kawasan Business District yang pertama di Indonesia, yaitu Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektare.

Salah satu icon SCBD adalah Gedung Indonesia Stock Exchange. Pembangunan The Signature Tower setinggi 111 lantai akan mencapai ketinggian 638 meter dan menjadi gedung tertinggi ke 5 di dunia.[2] Tomy memiliki visi bahwa kawasan SCBD akan menjadi "Manhattan of Indonesia".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X