iNSulteng - Singapore Airlines (bahasa Tionghoa: 新加坡航空公司, Pinyin: Xīnjīapō Hángkōng Gōngsī) adalah maskapai penerbangan nasional Singapura. Kode IATA dari Singapore Airlines adalah SQ sedangkan Kode ICAO nya adalah SIA. Singapore Airlines adalah salah satu maskapai terbaik dan tersukses di Asia dengan penerbangan ke Eropa, Amerika Utara, serta Asia dan Australia.
Penerbangan ke beberapa kota Asia Tenggara, Republik Rakyat Tiongkok, dan India ditangani oleh SilkAir sedangkan kargonya ditangani oleh Singapore Airlines Cargo. Mengikuti tren pesawat dengan tarif murah (low-cost carrier), Singapore Airlines membuka Tiger Airways yang juga bermarkas di Bandara Internasional Changi Singapura.
Singapore Airlines adalah pelanggan peluncuran (launch customer) Airbus A380 — pesawat penumpang terbesar di dunia — serta Boeing 787-10, dan versi ultra-jauh Airbus A350-900. Maskapai ini berada di 15 maskapai teratas di dunia dalam hal kilometer pendapatan penumpang dan peringkat kesepuluh di dunia untuk penumpang internasional yang dibawa. Singapore Airlines terpilih sebagai Awak Kabin Maskapai Terbaik Dunia versi Skytrax 2019. Maskapai ini juga meraih posisi kedua dan keempat sebagai Maskapai Terbaik Dunia dan Maskapai Terbersih Dunia masing-masing untuk tahun 2019.
Baca Juga: Keluarga Ferdy Sambo Diperiksa Polisi, Apa Hasilnya?
Baca Juga: Nikita Mirzani Dibebaskan, Hanya Bebas Lapor!
Sejarah Awal Mula
Pembentukan Singapore Airlines bermula dari Malayan Airways Ltd. dan penerbangan perdananya dilaksanakan 1 Mei 1947. Pada saat itu, kota yang dilayani adalah Kuala Lumpur, Ipoh, dan Penang di Malaysia. Maskapai tersebut berkembang setelah usainya Perang Dunia II dan pada 1955, armadanya termasuk sejumlah besar pesawat DC-3. Pesawat lain yang dioperasikan dalam dua dekade pertama termasuk Douglas DC-4 Skymaster, Vickers Viscount, Lockheed 1049 Super Constellation, Bristol Britannia, de Havilland Comet 4, dan Fokker F27.
Concorde Singapore Airlines-British Airways pada 1979
Pada 1963, terbentuk Federasi Malaysia yang mengubah maskapai menjadi Malaysian Airways. Pemisahan Singapura dari Federasi terjadi pada 1965 dan pada 1966 Malaysian Airways mengubah namanya menjadi Malaysia-Singapore Airlines (MSA). Tahun berikutnya terjadi ekspansi yang cepat dalam armada dan rute maskapai, termasuk pembelian pesawat Boeing pertama MSA, Boeing 707, serta pendirian kantor pusat baru di Singapura. Boeing 737 ditambahkan ke armada segera setelah itu.
Operasi MSA terhenti pada 1972 saat terjadi perselisihan pendapat antara kedua pihak. Malaysia lebih menekankan penerbangan domestik sedangkan Singapura memilih jalur internasional. Walaupun terjadi pemisahan, para pramugari Singapore Airlines atau biasa disebut Singapore Girls tetap menggunakan baju kebaya yang ikonik.
Singapore Airlines
Perkembangan pesat terjadi pada tahun 1970-an saat Singapore Airlines menghadirkan Boeing 747 dalam armadanya. Pada bulan Desember 1977, British Airways dan SIA berbagi Concorde untuk penerbangan antara London dan Singapura melalui Bahrain. Pesawat Concorde G-BOAD BA ini dicat dengan corak Singapore Airlines di sisi kiri dan corak British Airways di sisi kanan.
Pada 1980-an, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa ditambahkan pada jaringan rute Singapore Airlines. Layanan diperluas ke selatan Afrika pada 1990-an ketika maskapai memulai penerbangan ke Johannesburg di Afrika Selatan; Cape Town dan Durban kemudian ditambahkan.
Tahun 2004, Singapore Airlines memulai perjalanan langsung dari Singapura ke Los Angeles dan New York (Bandara Internasional Newark Liberty). Maskapai ini juga sudah mempromosikan diri sebagai pengguna pertama pesawat Airbus A380 yang digunakan pada akhir 2006 untuk penerbangan antara Singapura, London, dan Sydney.