Ilmuwan Ingatkan untuk Waspada! Perubahan Iklim Bisa Memicu Munculnya Wabah Mematikan Baru di Bumi

photo author
- Jumat, 29 April 2022 | 21:23 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Freepik)
Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Freepik)

iNSulteng - Sebuah penelitian menyebut, perubahan iklim akan mengakibatkan ribuan virus baru menyebar di antara spesies hewan pada tahun 2070, dan itu kemungkinan akan meningkatkan risiko munculnya penyakit menular yang berpindah dari hewan ke manusia.

Hal ini terutama berlaku untuk Afrika dan Asia, benua yang telah menjadi kawasan penyebaran penyakit mematikan dari manusia ke hewan atau sebaliknya selama beberapa dekade terakhir, termasuk flu, HIV, Ebola, dan virus corona.

Para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka Kamis di jurnal Nature, menggunakan model untuk memeriksa bagaimana lebih dari 3.000 spesies mamalia dapat bermigrasi dan berbagi virus selama 50 tahun ke depan, terlebih jika dunia memanas hingga 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit).

Baca Juga: Jokowi-Putin Teleponan, Apa Aja Sih yang Dibahas? Cari Tahu Disini

Baca Juga: Vivo S15e Diluncurkan di Cina dengan Exynos 1080, RAM hingga 12GB, Triple Kamera 50MP dan Pengisian Cepat 66W

Mereka menemukan bahwa penyebaran virus lintas spesies akan terjadi lebih dari 4.000 kali di antara mamalia saja. Burung dan hewan laut tidak termasuk dalam penelitian ini.

Para peneliti mengatakan tidak semua virus akan menyebar ke manusia atau menjadi pandemi dalam skala virus corona, tetapi jumlah virus lintas spesies meningkatkan risiko penyebaran ke manusia.

Studi ini menyoroti dua krisis global–perubahan iklim dan penyebaran penyakit menular–ketika dunia bergulat dengan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi keduanya.

Penelitian sebelumnya telah melihat bagaimana deforestasi dan kepunahan dan perdagangan satwa liar menyebabkan penyebaran penyakit hewan-manusia, tetapi ada lebih sedikit penelitian tentang bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi jenis penularan penyakit ini, kata para peneliti pada konferensi pers hari Rabu.

“Kami tidak banyak berbicara tentang iklim dalam konteks zoonosis," kata rekan penulis studi Colin Carlson, asisten profesor biologi di Universitas Georgetown, dilansir iNSulteng dari South China Morning Post, Jumat 29 April 2022.

“Studi kami… menyatukan dua krisis global paling mendesak yang kami miliki,” tambahnya.

Para ahli perubahan iklim sepakat bahwa planet yang memanas kemungkinan akan meningkatkan risiko munculnya virus baru.

Daniel R Brooks, ahli biologi di University of Nebraska State Museum dan salah satu penulis buku The Stockholm Paradigm: Climate Change and Emerging Disease, mengatakan penelitian tersebut mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dalam hal peningkatan risiko penyakit menular.

“Kontribusi khusus ini merupakan perkiraan yang sangat konservatif untuk potensi penyebaran penyakit menular yang muncul yang disebabkan oleh perubahan iklim," kata Brooks.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X