iNSulteng - Meski kasus varian Omicron merada di beberapa negara, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengingatkan pandemi belum berakhir.
Mengingat tingkat penularan varian Omicron yang tinggi, ada kemungkinan akan memunculkan varian baru saat virus bermutasi.
Maria van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO menjelaskan varian Omicron menyebar dengan tingkat yang sangat intens.
Baca Juga: HORE! BLT UMKM Cair Januari 2022, Simak Cara Cek Penerima dan Syarat Pencairan BPUM
"Kami mendengar banyak orang menyarankan bahwa Omicron adalah varian terakhir, yang berakhir setelah ini," katanya, dikutip iNSulteng.com dari RT.com pada Rabu, 19 Januari 2022.
"Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreysus mengatakan kematian akibat Covid-19 tetap pada tingkat yang sama.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut IKN Nusantara Bisa Jadi Kota Hantu Seperti Myanmar: Sri Mulyani Kan Bilang...
Namun, keprihatinan sistem perawatan kesehatan di sebagian besar negara masih di bawah tekanan.
Penyebabkan karena lonjakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
"Belum ada negara yang keluar dari masalah," katanya.
Baca Juga: Kisah Pendiri RM Padang Sederhana, Dari Lahan Satu Kali Satu Meter Kini Punya Ratusan