5 Poin Kritis soal Deal Perdamaian Gaza versi Trump-Netanyahu, dari Transisi Pemerintah hingga Palestina Ikut Merdeka

photo author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 09:51 WIB
Menyoroti deal perdamaian Gaza versi Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (Instagram.com/@b.netanyahu)
Menyoroti deal perdamaian Gaza versi Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (Instagram.com/@b.netanyahu)

Di sisi lain, salah satu pertanyaan terbesar dalam deal perdamaian Gaza versi Trump dan Netanyahu itu juga tentang waktu tepatnya Israel benar-benar akan menarik diri dari Gaza.

Dalam proposal menyebut penarikan dilakukan secara bertahap, bergantung pada standar keamanan dan demiliterisasi. Meski begitu, belum ada jadwal konkrit maupun indikator yang jelas.

Israel bahkan tetap ingin mempertahankan perimeter keamanan sampai Gaza dianggap bebas dari ancaman teror. Hal ini dikhawatirkan hanya memperpanjang status quo tanpa kepastian bagi rakyat Gaza.

Masa Depan Negara Palestina

Poin terakhir yang paling krusial adalah soal prospek negara Palestina yang merdeka.

Trump sempat menyatakan, jika rekonstruksi Gaza berhasil dan PA melaksanakan reformasi, maka ada kemungkinan pembicaraan soal kenegaraan.

Dengan demikian, masa depan Palestina hingga kini masih dinilai tergantung pada serangkaian syarat yang samar.

Pada akhirnya, proposal 20 poin ihwal perdamaian di Gaza yang diungkapkan Trump-Netanyahu kini membawa harapan baru, tetapi juga membuka sederet poin-poin kritis yang perlu ditindaklanjuti segera.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Andalas

Tags

Rekomendasi

Terkini

X