6 Kebiasaan Buruk Penyebab Otak Lemot, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan

iNSulteng.id - Lemah otak atau yang sering disebut lemot, adalah kondisi di mana seseorang sangat lambat memahami sesuatu atau salah tangkap. Baik itu yang mudah, apalagi yang menguras pikiran.

Lemot bisa terjadi pada siapa saja dan disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya karena kebiasaan buruk yang dilakukan setiap harinya.

Tanpa disadari, banyak kebiasaan buruk yang dikerjakan sehingga otak menjadi lemot. Bahkan dianggap biasa-biasa saja karena merasa itu adalah hal yang sepela.

Berikut ini, adalah beberapa kebiasaan buruk penyebab otak lemot, sebagaimana yang dilansir dari @sehatreceh. Simak penjelasannya.

1. Mengonsumsi gula berlebihan
Makanan yang manis tentunya disukai oleh banyak orang. Namun, kamu harus berhati-hati. Mengonsumsi makanan manis atau yang mengandung gula secara berlebihan mampu menurunkan kinerja otakmu.

Konsumsi gula yang berlebih, membuat otak menjadi kurang rileks karena penyerapan zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh serta otak terganggu. Akibatnya, nutrisi yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi.

2. Kurang tidur
Pada orang dewasa, waktu tidur yang disarankan adalah 7-8 jam. Namun, tidak sedikit yang mengabaikan jadwal tidur ini karena kesibukan.

Padahal, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup, begitu pula dengan otak. Jika jadwal tidur tidak dapat terpenuhi, maka suplai oksigen ke otak akan terganggu. Hal ini, menyebabkan otak susah berkonsentrasi.

3. Jarang melatih otak
Orang yang hidupnya terlalu santai cenderung memiliki otak yang lemot. Sedangkan yang terus berinovasi dan berkreasi, kerja otaknya akan lebih baik.

Karena, terkadang otak mengalami penurunan kinerja jika tidak dilatih. Hanya melakukan sesuatu yang umum saja. Dan tidak mau berpikir keras.

Untuk melatihan otak, kamu harus melakukan sesuatu yang menantang, yang tidak biasanya dilakukan dan memerlukan otak berpikir keras.

Cara paling sederhana melatihnya adalah dengan bermain catur atau mengisi teka-teki silang agar otak terbiasa bekerja.

4. Terlalu bergantung dengan kecanggihan teknologi

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat seseorang yang tidak pandai mengambil dampak baiknya akan terjerumus ke kemalasan.