Akhirnya meskipun memiliki berbagai inovasi Bukalapak pun mulai kehilangan pangsa pasarnya.
Akhirnya pada 9 Februari 2025 Bukalapak secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan marketplace produk fisik mereka.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Bukalapak pernah menjadi salah satu pemain utama e-commerce di Indonesia.
Alasan di balik keputusan ini adalah persaingan yang semakin ketat, Shopee dengan strategi subsidi dan promosi besar-besaran berhasil menarik lebih banyak pengguna.
Sementara Tokopedia semakin kuat setelah marger dengan gojek, Bukalapak kesulitan mempertahankan daya saingnya dalam ekosistem marketplace tradisional.
Selain itu model bisnis marketplace produk fisik dianggap tidak lagi menguntungkan bagi Bukalapak, mereka memutuskan untuk fokus ke layanan digital seperti penjualan pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, serta memperkuat ekosistem mitra Bukalapak yang berorientasi pada digitalisasi warung dan juga UMKM.
Dengan strategi ini Bukalapak berharap dapat bertahan dan berkembang dalam landscape bisnis digital yang terus berubah.
Kejatuhan Bukalapak ini bisa menjadi pelajaran penting dalam bisnis, Inovasi dan strategi yang tepat adalah kunci bertahan.***