iNSulteng- Coto makassar atau Pallu coto mangkasarak adalah hidangan tradisional Suku Makassar, Sulawesi Selatan.
Makanan ini terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris, lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.
Namun tahu kah kalian bahwa Coto Makassar pertama kali dihidangkan pada tahun 1538 di Kerajaan Gowa yang pertama kali dimasak oleh juru masak bernama Daeng Toak.
Baca Juga: Wajib Tahu! Makan Bakso dan Minumnya Es Teh, Dapat Menyebabkan Tanin!
Sedikit informasi, Daeng Toak merupakan ahli juru masak dari kerjaan Bajeng.
Kerjaan Bajeng sendiri merupakan kerjaan yang bermukim di Bantaeng kemudian berpindah lokasi ke Jeneponto dan Takalar.
Coto Makassar pertama kali dibuat di Desa Paddinging Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada abad ke-16.
Pada masa kerjaan Gowa, Coto dihidangkan dalam dua bagian, pada Coto bagian jeroan sapi disantap oleh prajurit istana.
Sedangkan bagian daging sapi sirloin dan tanderlion dihidangkan atau disantap oleh keluarga kerjaan Gowa.
Coto Makassar merupakan hidangan kuah tertua di Indonesia, hidangan kuah coto ini menginspirasi terbentuknya jenis-jenis soto di berbagai daerah di Indonesia.
Pada tahun 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan resmi menetapkan Coto Makassar sebagai warisan budaya tak benda di bidang kuliner.***