WAH Ini Keren! Ada Kuliah Nol Rupiah di Poltek Nuklir, Begini Cara Daftar

photo author
- Minggu, 27 Maret 2022 | 20:32 WIB
Ilustrasi kuliah dan mendapat di luar  (Unplash )
Ilustrasi kuliah dan mendapat di luar (Unplash )

iNSulteng - Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia menyediakan 120 kuota kuliah gratis untuk tiga program studi, yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan Elektro Mekanika. Ketiga program studi tersebut memiliki spesifikasi keahlian yang berbeda-beda.

Politeknik (Poltek) Nuklir milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur reguler tahun ajaran 2022/2023. Poltek yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini membuka PMB pada 4 Februari 2022 hingga 31 Maret 2022 mendatang.

Ini menjadi peluang bagi talenta muda di seluruh Indonesia untuk dapat bergabung sebagai mahasiswa Politeknik Nuklir. Informasi ini sekaligus menjadi literasi bagi masyarakat dalam memahami hal-hal yang dapat dipelajari di Poltek Nuklir BRIN, serta memberi gambaran prospek lulusannya di masa depan.

Baca Juga: Kabar Baik, Mahasiswa Kini Bisa Dapat KUR, Apa Syaratnya?!

Baca Juga: Ini Baru Sultan Beneran, Punya Provinsi Sendiri yakni DIY, Bagaimana Sejarahnya?

“Poltek Nuklir BRIN ini memiliki keunikan, spesifik, dan satu-satunya politeknik yang memiliki teknologi nuklir di Indonesia. Ini menjadi kesempatan bagus bagi talenta muda Indonesia yang berminat mendalami bidang ketenaganukliran,” jelas Direktur Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, Zainal Arief saat membuka BRIN Insight Every Friday (BRIEF), Jumat 18 Maret 2022, seperti dikutip dari siaran pers BRIN.

Dosen Program Diploma Elektronika Instrumentasi Poltek Nuklir Muhtadan menambahkan, jumlah pemanfaatan nuklir nonenergi di tanah air semakin meningkat. “Terdapat lebih dari 15 ribu izin pemanfaatan nuklir di bidang industri dan kesehatan di Indonesia dan memberi peluang diperlukannya sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan nuklir," jelasnya.

Menurut Muhtadan, kehadiran Poltek Nuklir semakin diuntungkan dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai revitalisasi poltek pada 2017. Lewat kebijakan tersebut telah menjadikan poltek sebagai lembaga pendidikan vokasional dalam penyediaan SDM unggul dari perguruan tinggi dengan kompetensi yang diperlukan oleh dunia kerja.

Meskipun demikian, guna menyiapkan SDM unggul di bidang ketenaganukliran, Poltek Nuklir BRIN tidak dapat berdiri sendiri. “Kami tetap memerlukan adanya ekosistem industri nuklir di Indonesia yang didukung oleh lembaga riset, pemerintah, industri, dan ekosistem penting lainnya,” terang doktor lulusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada tersebut.

Biaya Pendidikan Nol Rupiah

Mulai 2022 ini BRIN menerapkan kebijakan biaya pendidikan nol rupiah bagi mahasiswa Poltek Nuklir Indonesia. “Kebijakan nol rupiah ini sinergi dengan kebijakan BRIN dalam mewujudkan pengembangan talenta riset dan inovasi, yaitu melalui Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang riset dan inovasi,” jelas Muhtadan.

Menurutnya, BRIN telah menyusun skema yang mendukung terwujudnya MTN. Pada jenjang S1 ada riset tugas akhir dan MBKM, jenjang S2 terdapat riset tesis, jenjang S3 berupa riset disertasi, pascadoktoral bagi periset, serta peluang hibah riset dan infrastruktur riset bagi dosen dari perguruan tinggi.

Bagi mahasiswa Poltek Nuklir, komponen biaya pendidikan nol rupiah tersebut telah mencakup biaya-biaya yang diperlukan selama menjalani perkuliahan. “Biaya pendaftaran, sarana-prasarana, ujian semester, KRS teori dan praktikum, SPP, dan wisuda sudah disubsidi sepenuhnya oleh BRIN, yaitu selama masa studi empat tahun atau delapan semester,” imbuhnya.

Kebijakan subsidi biaya pendidikan nol rupiah ini juga memberi keuntungan bagi BRIN dan masyarakat. Kebijakan ini dalam rangka membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi mahasiswa yang memiliki minat untuk belajar tentang nuklir namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X