iNSulteng - Banyak orang Indonesia yang terpapar paham radikal hingga berkiblat ke Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Tetapi mereka kemudian sadar karena hanya mendapat janji-janji palsu ISIS dan memilih tinggalkan Suriah kembali ke Indonesia.
Adalah Mia, salah seorang yang termakan janji-janji palsu ISIS kemudian pulang ke tanah air.
Baca Juga: Tiga Warga Meninggal Dunia dan 7 Patah Tulang Akibat Gempa Bali M 4,8
Baca Juga: Kemenag Keluarkan Pedoman PBHK di Masa Pandemi Covid-19: Daerah Level 2 dan 1 Bisa Tatap Muka
Setelah mendapat pembinaan dari Yayasan Pelita Harapan Bangsa (YPHB) dan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), Mia kini menjadi seorang wirausaha yang sukses.
Kisahnya diungkap dalam wawancara di Podcast Kafe Toleransi berjudul Sinergi BNPT dan YPHB Lahirkan Pebisnis Sukses.
Wawancara itu disiarkan di BNPT TV yang diunggah di akun twitter @BNPTRI, Sabtu, 16 Oktober 2021.
"Waktu itu tahun 2015 kami terpapar pemahaman ISIS sehingga kami, apa ya, berangkat ke sana (Suriah) gitu," kata Mia.
Baca Juga: Gempa Bali M 4,8 Dipicu Sesar Lokal, Sudah 3 Kali Terjadi Gempa Susulan
Baca Juga: Pemerintah Moratorium Penerbitan Izin Fintech Pinjol
"Setelah balik (ke Indonesia) apa yang membuat mbak pingin berbuat lebih baik lagi," tanya pewawancara.
Mia menjawab: Awal-awal itu ada pelatihan kewirausahaan dari BNPT. Nah kami diberikan modal dari modal itu saya putar.
Usaha kecil Mia membuat beberapa produk dari bahan pangan, seperti kerupuk Chips Pare, sambel pare Rudalku, hingga jus thingkng pare.
Baca Juga: Empat Orang di Trunyan-Bangli Tertimbun Akibat Gempa Karangasem Bali