BMKG Sambut Baik Kehadiran InaCBT: Perkuat Peringatan Dini Tsunami

photo author
- Rabu, 13 Oktober 2021 | 11:11 WIB
 InaTEWSTelegram Channel.
InaTEWSTelegram Channel.

iNSulteng - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang saat ini berada dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan InaCBT (Cable Based Tsunameter).

Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyambut baik hal itu, karena akan semakin memperkuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia atau InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System).

Dalam siaran pers BMKG 12 Oktober 2021, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Tantangan Indonesia tidak hanya tsunami yang diakibatkan fenomena tektonik atau kegempaan.

Baca Juga: Dua Cara Ini Bisa Atasi Jakarta dan Pantura dari Ancaman Tenggelam

Baca Juga: Cek Fakta: 40 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19?, Ini Penjelasannya!

"Namun juga tsunami non tektonik yang dipicu longsoran lereng gunung ke laut atau longsor lereng pantai," ungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati dalam Webinar Indonesian Cable Based Tsunameter 2021, Selasa 12 Oktober 2021.

Dwikorita menyebut, InaTEWS harus diperkuat karena sejak tahun 2013 terjadi tren peningkatan aktivitas gempabumi di Indonesia baik dalam jumlah maupun kekuatan.

Berdasarkan catatan BMKG, Tahun 2013 setidaknya terjadi gempabumi 4234 kali, dan kejadian gempa secara berturut-turut meningkat menjadi 4434 kali pada Tahun 2014, 5299 kali pada Tahun 2015, 5464 kali pada Tahun 2016, dan 7169 kali pada Tahun 2017.

Baca Juga: Oknum Guru di Minsel Diduga Sering Lecehkan Siswi SMA dan Banyak Makan Korban!

Baca Juga: Warga Bone Sulsel Buat Helikopter, Sudah Bisa Terbang Tapi….

Akan tetapi aktivitas gempabumi melompat menjadi 11.920 kali pada tahun 2018, dan pada Tahun 2019 kejadian gempabumi masih diatas 11.000 yaitu 11.588 kali. Meski di tahun 2020 kejadian gempabumi menurun menjadi 8258 kali, namun jumlah tersebut masih diatas rata-rata kejadian gempabumi tahunan di Indonesia.

"BMKG sendiri terus berupaya melakukan penyempurnaan sistem peringatan dini tsunami dengan melibatkan pakar, akademisi, perguruan tinggi, dan asosiasi keilmuan guna mewujudkan zero victim. Baru-baru ini, BMKG juga meluncurkan EWS Radio Broadcaster dan aplikasi SIRITA (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert)," imbuhnya.

Dwikorita mengatakan kehadiran InaCBT akan semakin memperkuat sistem peringatan dini tsunami yang sudah ada, karena berperan sebagai perangkat deteksi percepatan gempabumi dan anomali tekanan air laut yang mengindikasikan terjadinya tsunami di lokasi-lokasi potensial sumber-sumber tsunami. Sistem dan sensor-sensor pendeteksi tersebut tepasang dan ditempatkan pada jaringan kabel bawah laut.

Baca Juga: Bagaimana Rasulullah SAW Memuliakan Bilal yang Berkulit Hitam, Ini Amalannya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X