iNSulteng - Beberapa waktu lalu wilayah Depok, Jawa barat dilanda hujan es dan angin kencang.
Peristiwa itu merupakan tanda-tanda cuaca ekstrem yang mengikuti peralihan musim, biasa disebut pancaroba, dari kemaru ke penghujan, demikian disampaikan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto.
BMKG memperingatkan saat ini Indonesia sedang mengalami pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.
Baca Juga: Kode Redeem FF 24 September 2021 Server Indonesia, Ada M1887 Rapper Underworld dan Shining Gold Mask
Tahun ini pancaroba diikuti terjadinya cuaca ekstrem yang bahkan dapat memicu hujan es, sebagaimana dikutip iNSulteng dari Portal Majalengka dengan judul Awas Hujan Es, Ini Peringatan BMKG di Masa Pancaroba dari Kemarau ke Penghujan.
Karena itu masyarakat pun diminta berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan di masa pancaroba mendadak terjadi hujan es.
Saat terjadi angin kencang yang dapat menyertai hujan lebat bahkan hujan es, pengendara kendaraan bermotor dihimbau untuk menepi terlebih dahulu agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan, tertimpa pohon, hingga baliho ambruk.
"Bagi para nelayan juga waspada gelombang tinggi. Jangan memaksakan melaut jika cuaca sedang buruk," tambah Guswanto.
Baca Juga: 7 Posisi Bercinta Ini Bisa Hilangkan Stres, Simak Cara Melakukannya
Baca Juga: PTM Sudah Bisa Dilaksanakan, Berikut SE Gubernur Sulteng
Selain cuaca eksrem yang menyebabkan hujan es, pancaroba menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga berpotensi menyebabkan cuaca berubah tiba-tiba, dari panas ke hujan atau sebaliknya. Hal itu menurutnya disebabkan angin bertiup sangat variatif.
Secara umum, lanjutnya, cuaca cerah di pagi hari namun mendung di siang hari disambung hujan di sore atau malam hari dapat disertai hujan, petir, dan angin.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang serta hujan es," ungkap Dwikorita di Jakarta, dilansir dari laman BMKG, Kamis 23 September 2021.