iNSulteng - Kasus manusia dikrangkeng oleh Bupati Langkat, Sumut nonaktif membuat geger.
Kasus itu terungkap saat KPK geledah rumah mewah sang Bupati Langkat bernama Terbit Rencana.
Dilihat dari Kanal Youtube Pemkab Langkat hingga 2021 setidaknya sudah ada 3.000 orang yang dibina dalam kerangkeng itu, setiap hari bisa menerima 100 orang dikrangkeng.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 27 Januari 2022: Libra, Scorpio dan Sagitarius, Waktunya Bersikap Romantis
Baca Juga: Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Naik Penyidikan, Polri Siap Panggil Edy Mulyadi
Saat ditemukan baru-baru ini ada sekitar 40 orang dikrangkeng milik Bupati Langkat.
"Dua hari lalu kami dari migrant care menarima pengaduan," kata Siti Badriyah, Kordinator Masyarakat Migrant Care, dikutip dari TVONE, Selasa 26 Januari 2022.
Siti mengatakan lokasi krangkeng berada di belakang rumah Bupagti Nonaktif Langkat.
"Mereka ada yang lebab begitu, dugaannya mungkin penyiksaan," kata Siti.
Sementara itu Buapati Terbit saat ini sudah ditahan KPK atas dugaan garong uang karyat atau korupsi.
Dia ditangkap dalam OTT komisi anti rasua atau KPK belum lama ini.
Lantas adakah kaitannya anak hilang dan krengkeng?
Sekitar dua tahun lalu tiga bocah hilang misterius.
Polisi gagal mengungkap dimana keberadaan anak hilang itu hingga kini.