iNSulteng – Jalan Tool Gilimanuk-Mengwi sempat kembang kempis di Provinsi Bali.
Bali sebagai pusat wisata Dunia di Indonesia sudah seharusnya banyak jalan bebas hambatan.
Berikut penjelasan mengenai keberlanjutan Tol Gilimanuk, Provinsi Bali.
Baca Juga: Medan Kota Tak Bertuan, Begal Makin Merajalela, Wali Kota Bobby Keok Hadapi Preman Bau Kencur!
Baca Juga: Pulau Gusung Toraja dan Pantai Mampie Polman, Objek Wisata Rekomendet Akhir Pekan!
Dilansir dari ANTARA, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pada akhir Juli 2023 akan ada kepastian terkait keberlanjutan proyek Tol Jagat Kerthi Bali menghubungkan Gilimanuk-Mengwi yang sempat terhenti.
"Akhir Juli (2023) ini sudah ada kepastian keberlanjutannya. Sudah pasti berlanjut, tetapi dengan skema yang berbeda. Itu kewenangan Menteri PUPR," kata Koster, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, saat rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada dua hari lalu, dikatakan ada pergantian konsorsium dalam proyek tersebut.
"Selagi menunggu itu, memang kegiatannya (pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi) terhenti" ujarnya pula.
Sebelumnya Koster juga mengakui pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali yang akan menghubungkan Gilimanuk dan Mengwi sepanjang 96,21 kilometer mengalami perlambatan atau tertunda dari rencana awal.
"Pembangunan tol mengalami perlambatan karena ada perubahan pemegang saham di korporasi perusahaan yang mendapat tugas untuk mengerjakan jalan tol," katanya.
Jadi, kata dia lagi, bukan tidak ada investor yang tertarik, tetapi banyak yang berminat," kata mantan anggota DPR RI tiga periode itu.
Koster menyampaikan bahwa Menteri PUPR sudah memastikan proses pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi itu prosesnya akan terus berlanjut dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meletakkan batu pertama pembangunan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi, Bali, di Kabupaten Jembrana, menargetkan pembangunan tol selesai pada 2025.