iNSulteng – Banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), 6 Maret 2025 mengakibatkan ibu dan anak meninggal dunia berpelukan, korban dikunci suami di dalam rumah. Sedangkan suami pergi berjualan.
Parahnya suami yang mengunci anak dan istrinya itu seakan tidak merasa bersalah setelah kejadian dan bahkan warga nyaris menghakimi sang suami itu.
Baca Juga: Apa Saja Objek WIsata di Kabupaten Nias Barat Sumatera Utara?
Baca Juga: Daftar Objek Wisata di Kabupaten Nias Selatan dan Sekitarnya, Pantai Sirombu Jadi Pilihan!
Jasad seorang ibu dan anak yang menjadi korban banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2025) kemarin akhirnya ditemukan.
Kedua korban ditemukan dalam kondisi berpelukan dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (7/3/2025).
Identitas kedua korban yaitu ibu bernama Santi Alia Zahra (40) dan anak bernama Nurul (3). Korban dinyatakan hilang setelah terjebak di dalam rumah dalam kondisi banjir dan hujan besar.
Warga Geram dengan suami korban lantaran tidak peduli dengan istri dan anaknya dan terkesan cuek.
Sumi korban Nyaris dihajar Massa Karena Terlihat Santai saat istri dan anaknya tewas terbawa arus Banjir Bandang di Pelabuhan Ratu.
Sebelumnya Proses Pencarian Sempet di hentikan karena pernyataan sang Suami kalo istrinya Tidak hanyut dan sudah pulang ke Cikakak pada saat banjir bandang sungai Cipalabuhan.
Bukannya panik istri dan anaknya semalaman tidak ada karena terseret Banjir Bandang, sang Suami malah santai pergi berjualan ke pasar dan bilang ke Petugas Basarnas Kalau istri dan Anaknya sudah pulang ke rumah orangtuanya.
Dan ternyata istri dan anaknya ditemukan tewas dalam posisi berpelukan tertimbun puing rumah yang roboh.
Banjir di Sukabumi telah menyebabkan dampak yang signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status tanggap darurat untuk membantu korban banjir.
Beberapa daerah yang terdampak banjir di Sukabumi antara lain: