iNSulteng – Pencairan Sertifikasi ke tana guru di Indonesia sudah dilakukan sejak Akhir Juni 2024 lalu.
Naun fakta mengejutkan, ternyata pencairan sertifikasi guru ini malah ada yang memungut.
Yap, sertifikasi guru yang cair bahkan dimintai oleh oknum alias dipungut. Peristiwa Ini tergolong pungutan liar.
Baca Juga: Geger Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Bibir Sungai Palu!
Melansir Goriau.com, Kepala Sekolah SMKN 3 Pekanbaru, Mairustuti meluruskan informasi yang berkembang tentang pungutan uang sertifikasi guru di SMKN 3 yang mengatakan berdasarkan permintaan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
"Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau tidak pernah meminta kami untuk mengutip uang kepada para guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi guru," jelas Mairustuti, Kamis 11 Juli 2024.
Namun diakuinya, para guru di SMKN 3, menyerahkan uang sejumlah Rp100 ribu sekali dalam enam bulan yang sifatnya sukarela sebagai bentuk rasa bersyukur atas cairnya uang tunjangan sertifikasi,
"Peruntukannya juga bukan untuk setor ke dinas maupun untuk saya pribadi tapi kita gunakan untuk makan bersama-sama para guru di SMKN 3 Pekanbaru sebagai bentuk rasa syukur," ucapnya.
Ia juga membantah adanya paksaan terhadap guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi untuk ikut menyumbang,
"Jadi sukarela, dari 65 guru yang menerima tunjangan sertifikasi, hanya 37 guru yang ikut menyumbang," tutupnya. ***