"Kita melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang berkenan," ungkapnya.
"Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," ujar dia.
Sebagai informasi, aksi demo di kantor Kemdiktisaintek berlangsung damai. Para ASN membawa spanduk dan karangan bunga yang berisi pesan-pesan menyentil Satryo Soemantri buntut pemecatan seorang pegawai bernama Neni Herlina yang dinilai mendadak.
Adapun spanduk yang dibawa bertuliskan 'institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!', tulisan lainnya 'kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga, #lawan #menterizalim #paguyubanPegawaiDikti.
Selain itu, karangan bunga bertulisan 'Berdiri Bersama Hari Ini Untuk Dikti yang Lebih Baik #LAWAN! #MenteriDzolim#PaguyubanPegawaiDikti' serta 'Berlaku Bajik Pada Karyawan Sebelum Mencitrakan Bijak di Keramaian'. Tak hanya itu, ada juga karangan bunga dengan narasi 'Semoga Bahagia di Atas Derita Pegawai Sendiri'. Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno menduga pemecatan terhadap Neni karena adanya fitnah.
"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," kata Suwitno.***