iNSulteng - Pasca peristiwa kebakaran Pabrik Pembekuan Ikan yang terjadi di Jalan Hi Moh Saleh desa Ogomoli, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sabtu 19 Desember 2020 ada yang menarik, yaitu Ratusan Jenis Ikan yang dilindungi seperti Ikan Hiu ditemukan di lokasi kebakaran.
Direktur LBH Progresif Tolitoli, Mahwan sangat menyayangkan dengan aktifitas yang selama ini yang dilakukan salah satu perusahaan pembekuan Ikan yang ada di Tolitoli ini.
Menurut Mahwan hal itu sangat bertentangan dengan UU No 5 Tahun 1990 keterkaitan konsevasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Baca Juga: Bantuan Rp1 Juta per Siswa Cair, Segera Cek Penerima PIP di pip.kemdikbud.go.id
“Harusnya pihak yang di beri kewenangan oleh negara sigap untuk melakukan penyelidikan diantara pihak kepolisian di wilayah Tolitoli atas dugaan adanya suatu kejadian yang erat kaitanya dengan kejahatan sebagaimana termaktup dalam uu no 2 tahun 2002 tentang polri,” kata dia, 23 Desember 2020.
Ia juga menyinggung soal sikap yang Menjunjung tinggi profesionalisme dalam suatu tugas dan tanggung jawab berdasarkan sumpah dalam jabatan.
“Itu sifatnya wajib untuk di laksanakan biar tidak terkesan adanya tebang pilih terhadap pelaku kejahatan yang lainya,” katanya.
Keterkaitan adanya temuan dari masyarakat hingga mencuatnya di pemberitaan media atas dugaan penampungan perdagangan ikan hiu yang jumlahnya cukup banyak maka ini menjadi perhatian dari sejumlah kalangan bahkan.
“Ironisnya ikan hiu yang di temukan itu suda dalam keadaan terpisah dari bagian tubuh lainya antar sirif dan ekor termasuk kepala suda tidak ada lagi,” jelasnya.
Sehingga untuk memastikan izin peredaran transakasi penjualan ikan hiu lebih lanjut dari perusahaan apakah terindikasi illegal atau tidak itu semua tergantung hasil penyelidikan yang profesional dari pihak terkait yaitu kepolisian.***
Reporter: Syahar Lesmana