iNSulteng - Pemerintah Kabupaten Buol telah mengadakan rapat penentuan Desa Lokus Stunting Tahun 2024 bertempat di Aula Lt.2 Bappeda Litbang Buol. Senin, 9 Oktober 2023.
Dalam kegiatan rapat ini dipimpin oleh Plt. Bappeda, Wahyu Setyabudhi, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kadis Kesehatan, Rizal Naukoko, Kadis Kominfo Suondo D. Sanua, perwakilan dari Depag, serta beberapa kepala bidang dan kabid terkait lainnya.
Plt. Bappeda Wahyu Setyabudhi mengatakan bahwa kriteria utama yang digunakan untuk menentukan desa/kelurahan lokasi prioritas meliputi prevalensi stunting yang melebihi rata-rata.
Baca Juga: Meluncur Akhir November! Begini Spesifikasi Toyota Rush 2023 Jauh Ungguli Terios Facelift 2023?
"Mulai dari jumlah kasus stunting yang tinggi, keluarga berisiko stunting yang melampaui rata-rata, serta cakupan intervensi gizi yang kurang meskipun prevalensi stunting rendah,"kata Wahyu.
Selain itu TPPS Kabupaten Buol juga mempertimbangkan beberapa faktor lain, termasuk ketersediaan anggaran, lokasi kemiskinan ekstrem, dan program prioritas nasional dan daerah lainnya yang terkait.
Kemudian daftar desa/kelurahan prioritas tahun sebelumnya juga menjadi pertimbangan, dengan melihat status perkembangan angka dan prevalensi stunting serta jumlah keluarga berisiko stunting dalam 2 tahun terakhir.
Dilansir dari Facebook Diskomiinfo Kabuapten Buol pada hari Selasa, 10 Oktober 2023 bahwa dalam rapat pembahasan lokus stunting ini belum ditetapkan lokasi fokus intervensi stunting untuk tahun 2024.
Hal ini akan ditelaah dan dikaji bersama, melibatkan TPPS dan seluruh OPD terkait berdasarkan kriteria-kriteria penentuan desa lokus.
Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam pentingnya penanganan Stunting ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Buol dalam mengatasi masalah stunting di Buol dan memastikan bahwa intervensi yang tepat dilakukan untuk kelompok sasaran yang paling rentan.
Semoga program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penurunan angka stunting di masa depan. ***