iNSulteng - Komedian wanita Rina Nose mengejutkan dengan mengaku bahwa dirinya pernah mengidap ganguan kecemasan beberapa tahun lalu. Mental illnes yang ia hadapi memuncak sekitar tahun 2017.
Rina Nose mendapatkan ganguan psikologi selama kurang lebih 3 bulan. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat ia terpaksa menarik diri dari dunia entertain meski banyak tawaran menghampiri.
"Gangguan psikologi yang gue rasain selama 3 bulan itu, jantung berdebar-debar, kecemasan tinggi, pernah ga bisa tidur sampai 2 hari. Ntar tidur dikit bangun sudah deg degan lagi," jelas Rina Nose yang dikutip iNSulteng.com dari kanal Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo Jumat, 29 April 2022.
Baca Juga: Berikut Jadwal Ganjil Genap dan Jalur Satu Arah di Tol Cikampek Saat Mudik Lebaran 2022
Baca Juga: One Piece 1048, Lanjutan Pertarungan Luffy va Kaido; Kaido Jelaskan Kekuatan Terkuat Dari Haki
Hal yang membuat Rina Nose menyadari kena mental illness saat terlibat pertengkaran dengan seseorang. Sebelum pertengkaran tersebut, Rina pernah masuk pada siklus pertemanan yang kerap membicarakan orang lain.
Menambahkan Rina Nose terlibat dengan siklus pertemanan tersebut kurang lebih sampai 2 tahun. Hal ini juga mempengaruhi pola berfikirnya mengikuti kelompok tersebut.
"Membuka obrolan itu memang paling enak ngomongin orang. Karena gue keenakan akhirnya kelewatan selama kurang lebih 2 tahun," ujarnya.
Seriring berjalannya waktu, Rina Nose merasa tidak nyaman dengan siklus pertemannya tersebut. Puncaknya saat ada salah satu temannya bercerita kejelekan teman lain kepada dirinnya.
"Mulai merasa munafik selama 2 tahun setelah ada si A ngomongin B ke gue kok aku merasa gitu sih dia. Tapi dalam hati gue juga ngerasa pernah begitu. Daripada begini terus mendingan gue menghindar," katanya.
Selama 3 bulan, banyak waktu yang Rina Nose habiskan untuk berfikir hingga mengubah cara pandangan dia pada dunia. Termasuk perjalanannya ke Inggris seorang diri. Degan keterbatasan kemampuan bahasa Inggris, dia mampu menelusuri beberapa kota dengan selamat.
"Begitu gue sampai ditempat yang dituju, gue berfikir 'lah gue lebih berani daripada yang gue kira ya, selama ini gue takut begini...begitu. jadi ketakutan-ketakutan yang selama ini gue rasa hanya dipikiran saja," ucapnya.
Rina Nose mengaku bahwa dirinya termasuk orang yang mudah move on. Baginya, kesedihan itu hanya bertahan 30 menit saja, sisanya hanya rekayasa pikiran belakang.
"Sempet ada ketakutan, cuman gue pikirin lagi lah gue kan punya potensi. Masa cuman gara-gara begini... dan yang ada dipikiran gue nanti bakalan lebih. Pikiran-pikiran tersebut yang akhirnya membantu," katanya.
