religi

Tidurnya Orang Berpuasa Itu Ibadah, Ustadz Adi Hidayat: Hadist palsu

Rabu, 22 Februari 2023 | 19:29 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadits populer yang beredar tentang tidurnya orang berpuasa. (Pixabay/ID 422737)

iNSulteng.id - Ramadhan merupakan bulan penuh kemuliaan. Segala sesuatu yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya pada bulan ini.

Namun, dibalik keistimewaan yang hadir pada bulan Ramadhan, terdapat banyak persoalan yang juga diperbincangkan. Salah satunya terkait tidurnya orang berpuasa yang dinilai ibadah. Hal ini berlandaskan sebuah hadist,

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR. Baihaqi).

Tapi, benarkah tidur pada saat melakukan puasa adalah ibadah? Menyikapi persoalan ini, Ustadz Adi Hidayat dengan tegas menjelaskan pandangannya dengan hadist tersebut.

Pada video yang diunggah di YouTube Muslimah Hijrah ID, Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan orang-orang bahwa hadist itu adalah palsu, bahkan sangat palsu.

“Kami sampaikan dan kami tegaskan bahwa hadist (tidurnya orang berpuasa Ibadah) dimaksud, itu palsu. Bukan cuma palsu, tapi palsu banget,” tegasnya.

Hadist tersebut dikatakan palsu, karena riwatnya bermasalah. Selain itu, sangat bertentangan dengan semangat Ramdhan yang harusnya dilakukan. Bukan malah tidur dan bermalas-malasan.

“Nabi meminta kita memperbanyak ibadah. Kemudian Anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu,” lanjutnya.

Hadist palsu tentang tidur saat puasa yang bernilai ibadah pun, telah memakan banyak korban. Pasalnya, orang-orang berpikir semakin banyak tidurnya, semakin tinggi pula pahala yang didapatkan.

Padahal puasa terutama di bulan Ramdhan, harus dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Jangan sampai ia berlalu begitu saja, dan yang didapatkan hanya rasa haus dan lapar.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa perintah wajib puasa turun saat umat Islam kala itu sedang berjuang. Salah satunya ikut dalam perang badar.

Namun, mereka tetap melaksanakan sholat, membaca Al-Qur'an, serta menunaikan ibadah puasa di tengah matahari yang panas, terik dan sambil berperang.

Orang-orang yang berjuang tersebut adalah para sahabat Nabi yang mulia. Mereka adalah ahli surga. Bahkan ada yang memasuki surga tanpa dihisab sekalipun.

Meskipun mereka telah dijamin masuk surga, tapi tetap semangat berpuasa di bulan Ramadhan. Sedangkan kita, hanya orang biasa.

Halaman:

Tags

Terkini

Prabowo: Zakat adalah Manifestasi Keadilan Sosial

Jumat, 28 Maret 2025 | 12:58 WIB

Kemenag Wajibkan Jemaah Umrah Vaksin Meningitis

Sabtu, 20 Juli 2024 | 14:48 WIB

Kemenag Wajibkan Jemaah Umrah Vaksin Meningitis

Selasa, 16 Juli 2024 | 09:14 WIB