iNSulteng - Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menungkapkan bahwa orang yang benar sholatnya, setiap berdoa pasti Allah kabulkan doanya.
Kalau ada orang sudah rajin sholat tapi doanya masih belum dikabulkan, maka ada yang harus perbaiki dalam shalatnya kata Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan bahwa orang yang shalatnya benar, doa yang mustahil sekalipun akan dijawab oleh Allah.
Baca Juga: Baca Sholawat dengan Cara Seperti Ini Kata Buya Yahya, Kubur Ayah dan Ibumu akan Penuh dengan Cahaya
Baca Juga: Ini Satu Amalan yang Lebih Baik dari Mati Syahid Kata Ustadz Abdul Somad, Segera Kerjakan!
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, permintaan apapun pasti Allah kabulkan kalau seseorang berdoa, selama permintaan itu logis dan bukan hal yang buruk.
Tapi anehnya adalah, ada orang yang rajin shalat, sering berdoa, dan bahkan ketika berdoa dia sampai mengangis, tapi doanya masih tertunda.
Lantas apakah yang membuat doa tertunda menurut Ustadz Adi Hidayat meski sudah rajin sholat dan mengangis setiap berdoa?
Dalam video ceramah yang diunggah di kanal YouTube Audio Dakwah, berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat.
Shalat seharusnya dikerjakan bukan hanya karena kita ingin menggugurkan kewajiban, walaupun memang Allah tetap menerima shalat dengan segala kekurangannya, tapi shalat yang dikerjakan dengan benar, maka nilainya akan lebih tinggi di hadapan Allah.
Baca Juga: Berhubungan Badan dengan Istri tapi Menghayalkan Wanita Lain, Dosakah? Begini Kata Buya Yahya
Banyak orang yang mengerjakan shalat karena terpaksa. Jadi dia sholat sebenarnya tidak ikhlas. Nah, sholat yang seperti begini yang membuat doa tertunda.
Ustadz Adi Hidayat menceritakan dalam ceramah tersebut, kisah Nabi Zakaria dan istrinya yang sudah mustahil untuk bisa punya seorang anak.
Tapi karena kemauan disertai keyakinan yang sangat kuat kepada Allah, Nabi Zakaria a.s pun berdoa dalam shalatnya, doanya pun langsung Allah kabulkan padahal saat itu Nabi Zakaria a.s masih berdiri dalam shalatnya.
Sholat yang benar itu meliputi niat, bacaan, gerakan dan tuma'ninah harus benar.