iNSulteng - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi fenomena minyak goreng langka di masyarakat.
Fenomena itu dinilai sebagai fakta adanya pihak tertentu ingin mengatur kelanggkaan minyak goreng.
Rocky Gerung menyebut kelangkaan minyak goreng disikapi pemerintah dengan menunggu negosiasi para kartel.
Baca Juga: Dikira Mau Maling Motor, Lima Pemuda Diamuk Massa di Taman Perdamaian BSD
"Pemerintah sebetulnya menunggangi kecemasan konsumen sekaligus kecemasan rantai distribusi, karena menunggu negosiasi diantara kartel," jelasnya, dikutip iNSulteng.com dari Rocky Gerung Official pada Senin, 28 Februari 2022.
"Dibelakang layarnya begitu yang terjadi, setiap kali bahan-bahan pokok itu bergejolak itu artinya ada tukar tambah baru diantara. Para monopolis atau oligopolis barang-barang ini," lanjut Rocky Gerung.
Menurutnya, penyebab minyak goreng langka di masyarakat dikarenakan maraknya mafia yang tak pernah dipangkas oleh kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Gempa M 8,9 dan Tsunami Potensi Guncang Buol dan Tolitoli!
Sebab, mereka yang justru mengatur distribusi kekuasaan melalui menteri-menteri yang baru.
"Mafia-mafia ini tidak pernah dipangkas oleh kebijakan, karena mereka justru akan mengatur distribusi kekuasaan melalui menteri baru," jelasnya.
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi di awal periodenya dianggap sudah cukup bagus.
Baca Juga: Tol Manado – Bitung Dilintasi 30 Menit, Mengembangkan Pusat Ekonomi Sulut
Menurut Rocky Gerung, pemerintahan Jokowi menunjukan bahwa bagian-bagian deep state ini mestinya dihabisi.