iNSulteng - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah masih mengeritik partai oposisi di DPR RI yang dinilainya lemah. Dia membandingkan beberapa tahun lalu di DPR RI partai kecil berhasil memenangkan voting saat itu.
Kritik Fahri Hamzah berawal saat anggota Fraksi PKS DPR RI Fahmi Alaydroes menginterupsi Ketua DPR Puan Maharani yang memimpin sidang paripurna, Senin, 8 November 2021.
Karena diabaikan interupsinya, Fahmi pun mengaitkan dengan pencapresan Puan. Hal ini Ketua Fraksi PDIP Utut Hadianto menghampiri Fahmi. Buntutnya Fahmi meminta maaf.
Baca Juga: Kru dan Pebalap WSBK Sudah Tiba di Indonesia, Akan Ramikan Sirkuit Mandalika di Lombok !
Baca Juga: Logo Hari Pahlawan Tahun 2021, yang Diperingati Setiap 10 November
Hal inilah yang dikritik Fahri, yang mengatakan legislatif tak mampu mengawasi pemerintah. Bahkan dia menilai oposisi dan legislatif sudah mati.
Dalam ciutannya di twitter, Selasa, 9 November 2021, Fahri menulis tagar #OposisiJanganMemble.
"… jangan selalu menyesali jumlah yg sedikit atau kecil…kalau kalian benar, kalian banyak…kalian mayoritas..," tulis @Fahrihamzah.
Fahri juga memuat video yang membandingkan dimana partai kecil memenangkan voting di DPR RI. "@Fahrihamzah ..mengenang saat partai kecil memenangkan voting.. presiden, partai besar dan sekutunya dipaksa kalah.. #KalaOposisiBernyali," tulisnya.
Video itu menampilkan Fahri sebagai anggota DPR RI (periode 2014-2019) berbicara tentang pemilihan kepala daerah. Katanya ada dua opsi melalui voting apakah pemilihan kepala daerah secara langsung atau melalui DPRD.***
Reporter: Syahril Hantono