iNSulteng - Pakar hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refli Harun akan menggaungkan gerakan tolak presidential threshold dalam sistem demokrasi Indonesia. Dia mengajak masyarakat untuk bergabung.
Dalam video yang dibagikan @_Sridiana_3va di twitter, Selasa, 19 Oktober 2021 pukul 11.14 WIB, Refli Harun mengatakan presidential threshold hanya akan menjadikan demokrasi kita dekokrasi kriminal.
Baca Juga: Novel Baswedan: Korupsi itu Ada Sifat Adiktifnya. Apa Artinya?
Baca Juga: Jokowi Naik Rantis Buatan Dalam Negeri: Keren Sekali
Demokrasi 'jual beli perahu', demokrasi yang menggunakan kekuatan uang untuk memenangkan kompetisi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Karena itu kita harus selamatkan Indonesia dengan menolak presidential threshold atau jadikan presidential threshold nol," katanya.
Refli mengundang para pihak hang konsern menolak presidential threshold.
Baca Juga: Kasus Bripka Ambarita, Kabid Humas Polda Metro: Polisi Boleh Cek Handphone, Ter….
Baca Juga: Kejagung Tolak Berkas Perkara Penista Agama Muhammad Kece, Dikembalikan ke Polri Untuk di....
"Karena kita harus selamatkan demokrasi kita dari demokrasi kriminal dan permufakatan jahat demokrasi dimana presidential threshold election hanya berlangsung di antara para elit-elit atau oligarki politik yang berkuasa saja," kata Refli Harun. ***
Penulis: Syahril Hantono