iNSulteng - Partai Politik saat ini telah mempersiapkan diri untuk mengahadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu, tidak lain dan tidak bukan yakni menetapkan Calon Presiden yang tepat pada kancah nasional itu.
Tanpa terkecuali Partai PDI Perjuangan. Pasalnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada Senin 24 Mei 2021 dikutip dari laman resmi PDI Perjuangan, menyampaikan untuk menetapkan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 merupakan kewenangan prerogatif Ketua Umum Partai.
Baca Juga: Bakal Pindah Partai? Ini Perjalan Karir Ganjar Pranowo Hingga Masuk Survei Capres 2024
Maka pilihan terbaik Partai saat ini bagi seluruh kader partai pada seluruh jajaran tiga pilar partai adalah melakukan konsolidasi Partai secara menyeluruh.
“Konsolidasi Partai juga menyangkut aspek ideologi, politik, program, kader, dan konsolidasi sumber daya. Konsolidasi ideologi agar bangsa Indonesia semakin kokoh dengan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa, sehingga Presiden RI yang akan datang tidak akan dibebani oleh persoalan tersebut,” ucap Hasto.
Atas dasar hal tersebut, Hasto melanjutkan, maka konsolidasi tiga pilar Partai wajib diadakan secara lebih terstruktur, sistematis dan masif.
Baca Juga: Gerhana Bulan Merah Pada 26 Mei 2021, Kenapa Berwarna Merah?
“Struktural Partai, kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan legislatif bersama-sama berjuang dalam spirit gotong royong untuk rakyat. Semua wajib pro aktif sebagai kader Partai,” jelas Hasto.
Hasto meminta kader PDI Perjuangan terus merapatkan barisan, karena banyak pihak sudah melakukan dansa politik untuk 2024. Jangan beri peluang siapapun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan Partai.
“Partai dengan memberikan hak prerogatif kepada Ketua Umum Partai telah berhasil mengantar Pak Jokowi sebagai Presiden, dan kini memasuki periode kedua untuk Indonesia yang lebih maju. Terus bergerak ke bawah bersama rakyat, sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader Partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” kata Hasto.***