iNSulteng - Hyundai Palisade, SUV mewah tujuh penumpang yang menduduki posisi keempat dalam penjualan Hyundai di Amerika Serikat pada tahun 2025 (dengan 44.544 unit terjual dalam lima bulan pertama), kini berada di tengah badai kontroversi.
Bukan hanya soal pujian, tetapi juga ancaman serius terhadap keselamatan konsumen. Sebuah gugatan class action telah diajukan, menuduh Hyundai menyembunyikan cacat fatal pada sistem pengereman Palisade model tahun 2023 hingga 2025.
Melansir dari Carscoops pada Jum'at, (20/6/2025) ada tiga konsumen Hyundai Palisade menggugat Hyundai dikarenakan masalah Rem ABS dan/atau kontrol traksi.
Baca Juga: Tiga Bulan Terkatung-katung! Pemilik Hyundai Ioniq 5 Pertanyakan Layanan Purna Jual Hyundai!
Tiga penggugat, Camille Maldonado, Shlomo Vizel, dan Terrance Rubin, melaporkan pengalaman mengerikan mereka di mana sistem ABS dan/atau kontrol traksi pada Palisade mereka gagal berfungsi sebagaimana mestinya.
Rem yang lepas-pasangan dan jarak pengereman yang jauh lebih panjang dari seharusnya memicu kekhawatiran akan potensi kecelakaan fatal.
Maldonado menggambarkan mobilnya seperti "tergelincir" saat pengereman di jalan kasar, sementara Vizel dan Rubin mengalami pengalaman serupa.
Lebih mengejutkan lagi, dealer Hyundai tampaknya acuh tak acuh terhadap keluhan mereka, bahkan menolak mengakui adanya masalah.
Gugatan ini semakin menguat dengan bukti-bukti berupa postingan di forum daring sejak Februari 2023 dan keluhan ke NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) yang menunjukkan adanya pola keluhan yang konsisten terkait masalah pengereman pada Palisade.
Sebuah kesaksian di NHTSA bahkan menggambarkan bagaimana rem ABS yang bermasalah nyaris menyebabkan kecelakaan.
Pertanyaan besar pun muncul, alakah Hyundai mengabaikan keselamatan konsumen demi mengejar keuntungan?
Gugatan tersebut bukan hanya tentang ganti rugi finansial, tetapi juga tentang keselamatan jiwa.
Ketiga penggugat, mewakili pemilik Palisade di New York dan Ohio, menuntut pertanggungjawaban Hyundai atas dugaan kelalaian yang berpotensi mematikan ini. Sampai saat ini, Hyundai masih bungkam, menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut.