Kacau! Daihatsu Diduga Sengaja Sepelekan Keselamatan Konsumen, Hasil Investigasi Membuktikan......

photo author
- Minggu, 7 Januari 2024 | 13:36 WIB
Detik-detik ujicoba keselamatan Palsu. Foto: Istimewa
Detik-detik ujicoba keselamatan Palsu. Foto: Istimewa

iNSulteng - Produsen mobil Daihatsu akhirnya menghentikan pengiriman kendaraan dalam dan ke luar negri.

Pengiriman dibatalkan oleh Daihatsu lantaran kasus Skandal Daihatsu yang menerpa.

Skandal uji coba keselamatan Palsu ditangani Kementerian Transportasi Negera setempat.

Baca Juga: Akhirnya Toyota Hentikan Produksi Toyota Rush di Negara Ini, Buntut Skandal Daihatsu? - Update Harga Januari 2024!

Baca Juga: Apa Arti Jepang Barat yang Trending dan Viral di X (Twitter) Januari 2024?

Bahkan parahnya Daihatsu diduga sengaja menyepelekan keselamatan para konsumennya, termasuk di Indonesia.

Melansir Sindonews.com, Minggu 7 Januari 2024, Buntut pemalsuan data soal keamanan kendaraan Daihatsu menghentikan sementara seluruh produksinya di Jepang hingga akhir Januari 2024.

Hasil investigasi yang dilakukan Komite Pihak Ketiga menemukan bahwa semua pemalsuan data dilakukan agar semua model yang sedang dikembangkan pada saat itu lulus semua pengujian, memenuhi jadwal pengembangan dan angka penjualan yang ditargetkan.

Tim investigasi menemukan uji Tabrakan Tiang Samping yang melibatkan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, perlu mengirimkan laporan pengujian dan melakukan pengujian pada sisi pengemudi dan penumpang.

Dalam tes ini, hanya sisi penumpang yang diuji bersama saksi dan sisi pengemudi tidak diuji karena keterbatasan waktu Daihatsu membuat pernyataan yang salah, untuk menguji speedometer, semua pengujian harus dilakukan dengan tekanan ban dalam kisaran +20kpa.

Artinya jika pengujian dilakukan pada kecepatan 200kpa, pengujian kedua perlu dilakukan pada kecepatan 220kpa untuk memastikan pengukur kecepatan memberikan pembacaan yang akurat.

Sebaliknya karena keterbatasan waktu, pihak yang terlibat tidak melakukan pengujian kedua dengan alasan penambahan 20kpa tidak mempengaruhi kinerja pembacaan meter sebenarnya.

Sebaliknya mereka memalsukan data dan tidak menjalankan tes kedua pada kecepatan 220kpa sehingga memberikan pembacaan speedometer yang sama dengan tekanan ban 200kpa.

Menurut laporan Nikkei Asia, pembuat mobil kompak asal Jepang ini diperkirakan menderita kerugian senilai lebih dari 100 miliar yen bukan hanya karena penutupan pabriknya, namun juga karena pembayaran kompensasi kepada pemasoknya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X