nasional

Pemerintah Telah Mendapatkan Potensi Investasi Guna Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Kamis, 8 Desember 2022 | 20:35 WIB
Foto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dari Instagram @airlanggahartarto_official


iNSulteng - Pemerintah terus berupaya meningkatkan investasi guna mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen setiap tahun.

Hal ini dilakukan dengan mempermudah persyaratan dan perizinan yang diperlukan investor dalam menanamkan modal di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim saat ini pemerintah telah mendapatkan potensi investasi senilai US$ 30 miliar atau setara Rp 467,7 triliun (kurs Rp 15.593 per US$). Dia bilang potensi aliran modal itu masuk di berbagai sektor industri.

Baca Juga: Aksi Alumni Akpol 1990 Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur

Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai sudah banyak perubahan yang terjadi dalam konteks kemudahan berinvestasi di Indonesia.

"Sudah ada perubahan berbagai fasilitasi investasi, sudah dimudahkan seperti adanya one stop services yang mulai dijalankan dan terus diperbaiki," terangnya.

Menurutnya, investasi tidak hanya berkutat soal kemudahan dan fasilitasi yang didapat investor ketika hendak menanamkan modal di Indonesia. Pemerintah juga patut mempertimbangkan kemudahan yang diberikan pada investor ketika menjalankan usaha.

Baca Juga: SELAMAT! Tunjangan Guru 2023 Cair sampai Rp20 Juta

"Investasi ini bukan hanya masalah ketika datang tetapi juga secara umum adalah bagaimana iklim yang baik terlihat bukan hanya ketika orang mau masuk menaruh uangnya tetapi juga ketika mereka menjalankan usahanya," tandasnya.

Yose menegaskan pemerintah perlu memberikan jaminan kemudahan menjalankan usaha terhadap para investor. Ia mencontohkan masalah kemudahan memperoleh tenaga kerja. Hal itu patut diperhatikan ketika tidak tersedia tenaga kerja lokal yang sesuai dengan kebutuhan usaha sehingga harus mendatangkan dari luar negeri.

"Hal-hal seperti itu berpengaruh tentunya dan akan menjadi pertimbangan. Cuma kalau gampang masuknya, diberikan fasilitasi, tetapi kemudian operasionalnya susah. Kemudahan dalam melakukan suplai bahan baku dari luar negeri, bahan antara dari luar negeri," pungkasnya.

Baca Juga: Vatreni vs Selecao, Brasil akan Manfaatkan Kecepatan Pemain Muda Gerus Stamina Pemain Uzur Kroasia

Biaya Logistik dan Birokrasi

Ekonom INDEF Eko Listiyanto mengatakan memang ada beberapa kendala yang bikin investor malas masuk ke Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini