nasional

Gelombang Keracunan MBG Merebak dari Jawa hingga Sulawesi, BGN Kini Janji Evaluasi Total di Tengah Krisis Kepercayaan

Sabtu, 27 September 2025 | 10:48 WIB
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Deyang mengaku prihatin terhadap para siswa yang terdampak insiden keracunan dalam program MBG. (Instagram.com/@nanik_deyang)

iNSulteng - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang menangis saat meminta maaf setelah maraknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah. 

Nanik mengutarakan permintaan maaf itu saat konferensi pers di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

“Dari hati saya yang terdalam saya mohon maaf, atas nama BGN atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf," ujar Nanik.

Baca Juga: Hadiri Mediapreneur Talks Promedia di Surabaya, Lia Istifhama Ajak Jurnalis Lokal Berkolaborasi demi Tingkatkan Kualitas Konten Berita

Baca Juga: Optimisme Pasar Modal Terhadap PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) Jelang Produksi Perdana

"Saya seorang ibu melihat gambar-gambar di video sedih hati saya,” imbuhnya sambil tersedu.

Berkaca dari hal itu, kasus keracunan MBG hingga kini telah meluas dalam tiga pekan terakhir. 

Data BGN per 22 September 2025 mencatat sebanyak 4.711 korban di seluruh Indonesia. Sementara itu, catatan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 21 September 2025 menunjukkan angka yang lebih tinggi, yakni 6.452 korban.

Tercatat, gelombang kasus terbesar terjadi di Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang. Bahkan, dua daerah tersebut telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan MBG.

Insiden terbaru terjadi di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jumat, 26 September 2025, terdapat 103 siswa yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan usai menyantap menu MBG di sekolahnya.

Lantas, bagaimana tanggung jawab yang kini berada di pundak BGN, pihak yang sejatinya fokus untuk memperbaiki gizi anak Indonesia yang justru kini diterpa gelombang insiden keracunan massal? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Tanggung Jawab di Pundak BGN

Dalam kesempatan yang sama, Nanik menegaskan bahwa kasus keracunan ini bukan sekadar angka, melainkan soal nyawa anak-anak bangsa.

“Tetapi satu nyawa pun, satu anak pun sakit itu adalah menjadi tanggung jawab kami, kesalahan kami sebagai pelaksana untuk harus memperbaikinya secara total," terang Wakil Ketua BGN itu.

Halaman:

Tags

Terkini