iNSulteng - Salam tradisional Prancis 'La Bise' atau saling mencium pipi perlahan-lahan dilakukan lagi ketika wabah virus corona mulai surut.
Saat pandemi mencapai puncaknya, 'La Bise' secara defacto dilarang di Prancis karena bisa menjadi ajang penularan virus.
Namun ketika lebih dari 70 persen populasi negara itu telah divaksin, masyarakat sudah terlihat melakukannya lagi.
La bise biasanya dilakukan dengan saling menempelkan pipi kiri dan kanan sambil mengecup atau mengeluarkan suara kecupan.
Baca Juga: HEBOH Lagi, Perut Lesti Kejora Mirip Hamil 8 Bulan, Ini Potretnya!
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan tentang Vanuatu, Ada Sisi Lain Selain Sibuk Usik Indonesia soal Papua
Kebiasaan itu mirip dengan salam "cipika-cipiki" (cium pipi kanan, cium pipi kiri) di Indonesia.
"Kami lama menghentikan itu (La Bise) untuk menghormati aturan jaga jarak, tapi itu ritual yang benar-benar saya suka," kata pegawai pemerintah Vincent Seznec dengan bir di tangan, setelah menyapa kawan-kawannya dengan la bise.
Karena sudah divaksin, dia mengaku tak memiliki alasan untuk tidak melakukannya lagi.
"Paling baik itu divaksin dan saling mencium daripada tidak divaksin dan tidak saling mencium," kata dia.
Penduduk Paris Anna dan Carmela, setelah berpelukan dan saling mencium pipi, mengaku sepakat dengan hal itu.
Baca Juga: Cek Jadwal Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021, Ini Bocorannya dan Juga Passing Grade!
Baca Juga: Cek Jadwal Pencairan BLT DD 2021, Ini Penjelasan Menteri Desa !
"Ini adalah simbol kasih sayang dan menerima orang lain," kata Anna. "Artinya kebersamaan."