iNSulteng – Serangan Israel terhadap Palestina masih terus berlanjut dan terus memakan korban jiwa.
Sikap Israel yang enggan hentikan serangan mendapat kecamatan dari masyarakat Internasional dan menyerukan untuk menghentikan serangan.
Namun, Israel tetap ngotot terus meningkatkan serangan terhadap Palestina, tak peduli berapa banyak korban berjatuhan.
Baca Juga: Viral Polisi Sabar Hadapi Cacian Warga di Pos Penyekatan, Komisi III: Sesuai Program Presisi
Atas tindakan itu, Dewan Keamanan Perseritakan Bangsa-bangsa atau DK PBB menggelar beberapa permuan untuk membahas ketegangan Isrel dan Palestina.
Namun, hasil dari pertemuan tersebut membuat Malaysia kecewa karena yang tidak mampu bersatu untuk menghentikan kekerasan Israel terhadap Palestina.
Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan para anggota DK PBB tidak satu suara menyikapi situasi di Palestina.
Baca Juga: Pembukaan Pendaftaran CPNS dan CPPPK 2021 Semakin Dekat, Jangan Ketinggalan! Cek Formasinya Disini
"Ini adalah sesi ketiga DK PBB di minggu ini, akan tetapi tidak ada satu pernyataan pun yang dirilis tentang situasi terkini di Palestina," kata seperti dikutip iNSulteng.com dari Anadolu Agency pada Selasa, 18 Mei 2021.
Mengenai situasi di Palestina, Malaysia menekankan tiga poin kepada DK PBB untuk segera dilaksanakan.
Pertama, meminta DK PBB segera bertindak dan memenuhi tanggung jawabnya di bawah Piagam PBB. Kedua DK PBB harus berbicara dalam satu suara, bertindak cepat dan tegas menanggapi rangkaian agresi Israel.
Baca Juga: Ingat! BUMDes Dilarang Saingi Usaha Warga Desa, Ini Alasannya
Ketiga, meminta DK PBB meninjau kembali rekomendasi Sekretaris Jenderal pada 2018 tentang pengerahan angkatan bersenjata atau pengamat tidak bersenjata yang dimandatkan PBB untuk meningkatkan perlindungan rakyat Palestina.
Olehnya itu, Malaysia mendesak Majelis Umum PBB menggelar sidang khusus untuk menghakhirir pertempuran Israel dan Palestina.***