iNSulteng - Presiden Joko Widodo menaruh keprihatinan lebih dengan situasi Myanmar saat ini.
Dimana puluhan hingga ratusan warga dari berbagai kalangan merenggut nyawa akibat melakukan perlawanan kepada upaya kudeta militer yang terjadi.
Kekerasan yang tidak berkeperimanusiaan itu bahkan menjadi perhatian dunia internasional.
Baca Juga: Ini Desa Pertama yang Menyalurkan BLT DD kepada Keluarga Penerima Manfaat, ada di Parigi Moutong
Baca Juga: Anies Bicara Gas Rumah Kaca 0 Emisi 2050, Fedinand: Formula E Kapan Duitnya Dikembalikan?
"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban, akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," ucap Jokowi, Jumat, 19 Maret 2021 di Istana Bogor.
Indonesia melalui Presiden Jokowi juga mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera di hentikan. Sehingga kata Jokowi, tidak ada lagi korba berjatuhan.
"Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus jadi prioritas utama," tegas Jokowi.
Selain itu, Indonesia juga mendesak agar dialog dan rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan Demokrasi, perdamaian dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar.
Rencananya RI 1 tersebut akan segera melakukan pertemuan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN dalam merespon situasi ini.
Baca Juga: Kapolri Instruksikan Vaksinasi Dikeroyok, untuk apa?
"Agar segera dimungkinkanya diselenggarakan pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," tutup Jokowi. ***
Penulis: Mohamad Zain
