iNSulteng - Kementerian Luar Negeri pada Selasa mengatakan Tunisia tidak berminat menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan posisinya tidak akan terpengaruh oleh perubahan internasional apa pun.
Baca Juga: Polda Kalsel Ungkap 1.579 Kasus Narkotika Selama Tahun 2020
Maroko pekan ini mengikuti langkah negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun ini, dan pada Selasa utusan Israel tiba di Maroko untuk menemui raja mereka.
Baca Juga: Tumpukan Paket Sembako Bansos yang Viral Mau Dijual?
Sikap Tunisia meredam spekulasi, yang menyebutkan bahwa mereka akan menjadi negara Arab berikutnya yang menormalisasi hubungan dengan Israel atas perintah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca Juga: Pesawat Adam Air Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Meninggal, Begini Kisahnya
The New York Times pada Senin memberitakan bahwa pejabat yang akrab dengan upaya pemerintahan Trump menyebutkan Oman dan Tunisia berpotensi menjadi negara selanjutnya yang meresmikan hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Kapolri: Sepanjang 2020, 228 Tersangka Teroris Ditangkap
"Karena Tunisia menghargai posisi kedaulatan negara lain, ditegaskan bahwa pendirian Tunisia berprinsip, dan perubahan di kancah internasional tidak akan pernah mempengaruhi itu," demikian bunyi pernyataan kementerian terkait.
Baca Juga: Harta Kekayaan Enam Menteri Jokowi yang Baru, Siapa yang Terbanyak?
Maroko mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain dan Sudan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Palestina mengecam kesepakatan yang ditengahi oleh AS tersebut, menyaksikan pengkhianatan atas permintaan lama bahwa Israel yang pertama memenuhi tuntutan kenegaraan mereka.***
