Namun perlu diketahui pawer dan torsinya dari hasil dyno test sementara pencangkokan supercharger ke mesin hayabusa ini sendiri belum 100 persen rampung. Masih butuh penyesuaian mesin termasuk control tekanan bus.
Dan tentu saja belum teruji secara ril dilapangan termasuk tingkat duratility nya sehingga belum ada informasi mengenai top speed yang mampu diraihnya. Sementara untuk versi asli Hayabusa top speed nya dikebiri mentok diangka 300 Kg perjam saja karena terbentur aturan regulasi.
Titik as performens tak hanya soal mendongkrak mesinnya mereka juga memintah bantuan Kar Lee dari Kardesign untuk merombak estetika tampilan motor ini.
Baca Juga: Akan Masuk Indonesia, Jialing SVR 180 2022 Tampil Kekar dan Sporty! Cek Harga dan Mesinnya Bestie
Baca Juga: Optimalkan DAK dan DAU untuk Kendalikan Inflasi Daerah
Dan superbusa inipun di buat lebih menawan dengan penambahan beberapa pard misalnya saja tambahan winglet aerodinamis besar di bagian depan dan samping, bikin tampilan makin sporty.
Superbusa ini juga menggunakan pelek karbon Rotobox, lengan ayun Pro-Arm, pegas garpu suspensi yang ditingkatkan, dan rem cakram yang lebih besar. Lalu mereka membuat finishing cat dan grafis dengan desain khas Suzuki yaitu warna putih dan biru.
Kabarnya mereka akan membuat superbusa ini sebanyak 40 unit saja. Sesuai usia perusahaan mereka dengan masing-masing unit akan diberi nama khusus sesuai pesanan.
Untuk banderol harganya sendiri diperkirakan akan dijual dengan harga 54 ribu Euro atau setara dengan Rp.799 jutaan. Jauh lebih mahal dibandingkan dengan Suzuki Hayabusa standar yang di eropa sana dipatok seharga 18.490 Euro atau sekitar Rp 273 jutaan.***