iNSulteng – Hyundai terus berkontribusi untuk pasar mobil di asia bahkan Indonesia.
Pihak Hundai Motor Grup berupaya mengatasi chip semikonduktor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Bagaimana cara dan konsep kerjanya?, yuk simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Mobil Chery Q1 Keluar di Indonesia 2023?, Jadi Musuh Bebuyutan Agya dan Calya!
Baca Juga: Wanita yeng ke Mako Brimob Bukan Putri Candrawathi?, Ini Kata Pengacara Brigadir J
Hyundai Motor Group berupaya untuk mengatasi chip semikonduktor yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi krisis ini adalah dengan mengupayakan produksi Chip Semikonduktor buatan sendiri.
Hal ini menurut Hyundai penting dilakukan untuk mengatasi krisis Chip Semikonduktor.
Apalagi mengingat banyak produk mobil Hyundai, utamanya mobil listrik menggunakan Chip Semikonduktor di dalam komponen yang digunakan.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Senin, 8 Agustus 2022, langkah ini dipelopori oleh divisi suku cadang mobil Hyundai, Hyundai Mobis.
"Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mengatasi risiko kekurangan pasokan semikonduktor dan memperkuat daya saing dalam mobilitas masa depan," kata seorang pejabat Hyundai dalam keterangan resminya.
Pejabat tersebut menambahkan kalau produksi internal Chip Semikonduktor akan penting untuk berbagai hal di masa depan.
Salah satunya adalah untuk proses transisi ke kendaraan listrik yang akan segera terjadi dalam waktu dekat.
Diketahui, Chip semikonduktor telah menjadi penentu utama dalam daya saing mobil masa depan karena EV dan kendaraan otonom membutuhkan lebih dari 500 hingga 1.000 semikonduktor, tiga kali lipat dari jumlah yang digunakan mobil pembakaran internal.