Sementara itu Tokopedia dengan dukungan gojek semakin mendominasi pasar, Bukalapak kesulitan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Kesalahan strategi juga menjadi faktor besar Bukalapak terlalu fokus pada ekspansi dan juga inovasi produk finansial seperti buka Reksa dan juga buka emas tapi kurang memp perhatikan pengalaman pengguna di marketplace utamanya banyak fitur yang dirilis tidak cukup menarik perhatian penggunanya.
Sementara Shopee dan Tokopedia terus meningkatkan layanan mereka dengan menambah variasi produk.
Masalah internal pun juga semakin memperburuk keadaan pergantian kepemimpinan pada 6 Januari 2020 dengan mundurnya Achmad Zaky sebagai CEO membuat arah strategi perusahaan menjadi kurang jelas.
Kepercayaan investor pun juga menurun yang berdampak pada harga saham Bukalapak setelah Ipo dan Bukalapak semakin kesulitan bersaing dengan kompetitor yang memiliki pendanaan lebih stabil.
Akhirnya meskipun memiliki berbagai inovasi Bukalapak pun mulai kehilangan pangsa pasarnya.
Akhirnya pada 9 Februari 2025 Bukalapak secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan marketplace produk fisik mereka.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Bukalapak pernah menjadi salah satu pemain utama e-commerce di Indonesia.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport 2025 Resmi Hadir! Desain Baru, Fitur Canggih - Update Harga di Tahun 2025!
Alasan di balik keputusan ini adalah persaingan yang semakin ketat, Shopee dengan strategi subsidi dan promosi besar-besaran berhasil menarik lebih banyak pengguna.
Sementara Tokopedia semakin kuat setelah marger dengan gojek, Bukalapak kesulitan mempertahankan daya saingnya dalam ekosistem marketplace tradisional.
Selain itu model bisnis marketplace produk fisik dianggap tidak lagi menguntungkan bagi Bukalapak, mereka memutuskan untuk fokus ke layanan digital seperti penjualan pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, serta memperkuat ekosistem mitra Bukalapak yang berorientasi pada digitalisasi warung dan juga UMKM.
Dengan strategi ini Bukalapak berharap dapat bertahan dan berkembang dalam landscape bisnis digital yang terus berubah.
Kejatuhan Bukalapak ini bisa menjadi pelajaran penting dalam bisnis, Inovasi dan strategi yang tepat adalah kunci bertahan.***