iNSulteng – Autisme pada anak kerap dihubungkan dengan masalah-masalah yang terjadi pada ibu sejak dalam masa kehamilan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan kelompok dari berbagai kondisi yang erat kaitannya dengan perkembangan otak.
Dikutip dari laman resmi WHO, sekitar satu dari seratus anak di dunia mengalami autisme. Karakteristik ini dapat dideteksi pada anak usia dini. Namun, seringkali kasus autisme justru terlambat terdeteksi.
Menurut sebuah studi, autisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti di antaranya faktor genetik maupun faktor lingkungan seperti Ibu hamil di usia tua, Ibu hamil yang memiliki beberapa riwayat penyakit, serta terjadinya infeksi selama masa kehamilan.
Baca Juga: Ketum PSSI Erick Thohir Targetkan Indonesia Lolos Piala Dunia 2040
Baca Juga: Apa itu Stunting? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Bisakah mendeteksi Autisme sejak masa kehamilan?
Faktanya, sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu mendeteksi dengan akurat apakah janin yang berada dalam kandungan mengidap autisme atau tidak.
Selain itu, salah satu penyebab autisme adalah faktor genetik. Sehingga, jika faktor ini yang terjadi, maka kondisi janin tidak akan dapat diubah.
Namun, jika penyebabnya adalah faktor eksternal, maka kondisi janin masih bisa dicegah dengan berbagai upaya.
Sebuah hasil studi yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine, ditemukan adanya perbedaan bentuk otak dan tubuh pada anak yang terdeteksi autisme sejak trisemester kedua.
Selain itu, dikatakan pula bahwa penyebab dari kondisi autisme pada anak bisa saja berkembang dari berbagai macam faktor, baik internal maupun eksternal, atau bahkan gabungan dari keduanya.
Baca Juga: Waspada! Ini Bahayanya Pasang Behel Abal-abal, Bikin Ngeri!
Baca Juga: Ahmad Munasir Rafie, Dosen UII yang Hilang Sepulang Dari Norwegia