iNSulteng - Aksi Pemuda Anti Korupsi (Gerak) di Buol mengelar mimbar bebas, mendesak berbagai kebijakan pemerintah daerah dan bermacam-macam polemik yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Buol.
Tuntutan masa aksi tersebut dimulai dari dugaan kecurangan dalam proses seleksi CASN, Alokasi Dana DAK, Asusila oleh oknum pejabat di Dinas Dikbud yang masih menjadi tanda tanya, hingga program-program pemerintah seperti Tanah Untuk Rakyat (Taura) dan Rumah Nelayan yang realitanya masih jauh dari harapan masyarakat.
Baca Juga: Sudah Disetujui DPR Jadi Panglima TNI, Kapan Dilantik? Andika Perkasa: Saya Belum Tahu
Baca Juga: Resep Herbal untuk Mengobati Asam Urat, dr. Zaidul Akbar
Massa aksi kemudian bergerak menyusuri ruas jalan protokol hingga berhenti dan melakukan orasi di depan halaman Kantor Bupati Buol dibawah koordinator Hardi Efendi U Hisa.
Dalam orasinya Hardi menyampaikan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai gagal dan pastinya menjadi keluhan warga masyarakat Buol.
Baca Juga: Rekaman Insta-Story Sopir Vanessa Sudah Dihapus, Bisa 'Diangkat' Polisi? Ini Kata Pakar Telematika
Baca Juga: Berikut Minuman Rendah Kalori Penurun BB Menurut dr. Zaidul Akbar
Bupati Buol Amirudin Rauf didampingi sejumlah pejabat di lingkup Pemda Buol tampak menyambut kedatangan massa aksi di halaman Kantor Bupati, Senin 8 November 2021.
Pantauan Media ini, situasi agak memanas dan sempat terjadi adu mulut antara Bupati dengan massa aksi, dikarenakan ajakan Bupati Amirudin yang tadinya mengajak untuk turun melakukan dialog dan diskusi tidak diiindahkan oleh massa aksi.
Baca Juga: KPK Akan Usut Formula E dan Bisnis PCR, Febri: Serius Bisa? Saya Ga Yakin
Baca Juga: Jus Buah Tanpa Serat Tidak Sehat? Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
“Maaf Pak Bupati, tujuan kami datang kesini bukan untuk berdiskusi melainkan menyampaikan keluh kesah masyarakat akibat kebijakan pemerintah. Ini mimbar bebas dan ini ruang kami, “ucap Hardi dengan suara lantang.
