palu

Gempa Bumi 7,4 Mw Guncang Palu, Disusul Tsunami Setinggi Lima Hingga 8 Meter Menyapu Pesisir Donggala, 6 Tahun Lalu!

Jumat, 27 September 2024 | 11:32 WIB
Situasi gempa Palu, Sulteng. Foto: dok Jurnalnews.id

iNSulteng – Gempa bumi 7,4 mengguncang Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pukul 18.00 WITA. Sunami dengan ketinggian 5 hingga 8 meter menyapu pesisir Kabupaten Donggala.

Tepat pada 28 September 2024 besok, peristiwan mengerikan itu terjadi 6 tahun lalu tepat pada 28 september 2018.

Bagaimana sejarah gempa, tsunami serta luquefaksi itu terjadi?, berikut rangkuman iNSulteng.id, Jumat 27 September 2024.

Baca Juga: Ledakan Menggelegar, Gardu PLN di Palu Terbakar Hebat!

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7.5 Mw diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.

Ketinggian Tsunami Palu Capai 11,3 Meter

Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu[12] dengan kedalaman 10 km.

Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Pasangkayu bahkan hingga Kota Gorontalo, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.

Total korban meninggal akibat gempa bumi dan tsunami sekitar 4,340 orang. Menjadikan salah satu gempa bumi paling mematikan yang pernah melanda Indonesia sejak Gempa bumi Yogyakarta 2006, serta bencana alam paling mematikan secara global pada tahun 2018, dua bulan setelah Gempa bumi Lombok pada bulan Agustus.

BMKG mengkonfirmasi bahwa tsunami dengan ketinggian mencapai maksimum 4 hingga 7 meter (13 hingga 23 kaki), melanda pemukiman di Kota Palu, Donggala, dan Mamuju.

Gempa tersebut menyebabkan pencairan tanah besar-besaran di wilayah Kota Palu dan sekitarnya.

Di dua lokasi, hal ini menyebabkan semburan lumpur yang menyebabkan banyak bangunan terendam dan menyebabkan ratusan korban jiwa dan banyak lagi yang hilang. Pencairan tanah tersebut dianggap yang terbesar di dunia dan dianggap langka.

Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan cukup kuat di sebagian besar provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan sebagian Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Di Makassar misalnya, getaran sempat dirasakan beberapa detik. Di Menara Bosowa, karyawan berlarian meninggalkan gedung. Di Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan membuat warga berlarian meninggalkan rumah. Di Samarinda, gempa turut dirasakan sampai warga keluar berhamburan dari gedung dan pusat perbelanjaan.

Halaman:

Tags

Terkini