otomotif

10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia, Ternyata Ada yang Dari Asia Tenggara!

Rabu, 18 Juni 2025 | 14:20 WIB
Ilustrasi 10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia, Ternyata Ada yang Dari Asia Tenggara! (Instagram @info.wengga)

iNSulteng - Harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi isu global yang kompleks. Di berbagai negara, harganya bervariasi, dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, pajak, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Berikut 10 negara dengan harga BBM termahal di dunia pada Mei 2025 (kurs USD 1 = Rp16.500), memperlihatkan bagaimana harga tinggi tak selalu mencerminkan kelangkaan, melainkan strategi pembangunan berkelanjutan:

1. Hong Kong (Rp 56.750/liter):  

Harga fantastis ini merupakan gabungan pajak tinggi, biaya sewa lahan mahal, dan kebijakan lingkungan ketat. Tanpa cadangan minyak sendiri, Hong Kong sepenuhnya bergantung impor, rentan terhadap fluktuasi global. Harga tinggi mendorong penggunaan transportasi umum yang efisien.

Baca Juga: Honda Vario Street 160: Skutik Futuristik dan Agresif Siap Panaskan Pasar Matic Sporty

Baca Juga: GANTENG POLL! All New Honda Vario Street 160 Keluar, Desain Sporty Kekinian Bikin Yamaha Keteteran - Ini Bocoran Spesifikasinya!

2. Jerman (Rp 30.855/liter):  

Pajak energi dan CO2 yang kompleks, biaya distribusi, dan investasi infrastruktur hijau turut menyumbang harga tinggi. Jerman mendorong transportasi ramah lingkungan (kereta, sepeda, kendaraan listrik), meski masyarakat menikmati jalan tol gratis dan transportasi publik berkualitas.

3. Prancis (Rp 30.360/liter):  

Pajak bahan bakar besar (pajak konsumsi energi dan PPN 20%) mendongkrak harga. Dana tersebut membiayai transportasi publik, subsidi kendaraan listrik, dan riset energi terbarukan. Meskipun memicu protes, kebijakan ini berfokus pada lingkungan berkelanjutan.

4. Inggris (Rp 29.040/liter):  

Pajak bahan bakar (52,95 p/liter) dan PPN 20% mendominasi harga akhir (lebih dari 60%). Tanpa subsidi, harga ditentukan pasar dan kebijakan fiskal. Harga tinggi mendorong kendaraan listrik dan transportasi umum, mengurangi emisi karbon.

5. Polandia (Rp 25.575/liter):  

Pajak besar (PPN 23% dan pajak bahan bakar lainnya), biaya distribusi, dan ketergantungan pasar energi global menyebabkan harga tinggi. Polandia menggunakan pendapatan untuk transisi energi bersih, mengembangkan energi terbarukan (surya, angin, nuklir).

Halaman:

Tags

Terkini