iNSulteng - Siapa yang tidak tau dengan aplikasi Telegram, aplikasi yang dapat di unduh di PlayStore maupun AppStore.
Telegram sendiri merupakan aplikasi alternatif dari WhatsApp yang memiliki sistem keamanan yang sangat kuat.
Berbeda dengan WhatsApp, Telegram dirancang dengan fokus pada kecepatan, keamanan, dan juga kebebasan berekspresi.
Salah satu fitur unggulan Telegram adalah Enkripsi end-to-end dalam model Secret chat yang menjamin bahwa hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan tersebut.
Alih-alih menjadi aplikasi terbaik, Telegram justru malah menjadi aplikasi sarang konten dewasa, kok bisa? Penasaran yuk simak artikel berikut ini.
Salah satu fitur unggulan Telegram adalah Enkripsi end-to-end dalam model Secret chat yang menjamin bahwa hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan tersebut.
Hal inilah yang membuat telegram menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan privasi lebih dalam komunikasi mereka.
Selain itu telegram memperkenalkan grup dan channel yang bisa menampung ratusan ribu anggota menjadikannya sebagai alat komunikasi yang lebih fleksibel dibandingkan dengan platform lainnya.
Berbeda dengan WhatsApp yang lebih personal telegram lebih terbuka untuk komunitas besar dengan berbagai kepentingan termasuk berbagi informasi hingga bisnis.
Namun seiring dengan berkembangnya fitur dan juga popularitas telegram banyak pengguna yang mulai memanfaatkan kebebasan platform ini untuk berbagai tujuan termasuk penyebaran konten dewasa.
Privasi yang tinggi dan juga fleksibilitas telegram membuatnya menjadi tempat yang menarik bagi individu maupun komunitas yang ingin berbagi atau menjual konten dewasa tanpa resiko besar terkena banned atau sensor.
Munculnya konten dewasa di telegram bukanlah suatu kebetulan melainkan hasil dari berbagai faktor yang saling mendukung salah satunya adalah anonimitas yang diberikan oleh telegram.