iNSulteng - Sebagai ketua BNN seharusnya memiliki karakteristik yang berani, tegas dan cerdas.
Pasalnya narkoba merupakan serious crime dan juga Trans Internasional Crime.
Hal itu dingkap Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. Sebab, karakteristik tersebut sangat dibutuhkan untuk figur pemimpin BNN.
Baca Juga: Piala Menpora 2021 Digelar Tanpa Penonton si Stadion dan Nobar
"Saya mengucapkan selamat kepada Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose yang dipilih sebagai Pimpinan BNN yang baru. Pimpinan yang baru tentu juga dengan harapan yang baru dan mampu memberikan penguatan bagi institusi BNN. Karena ini adalah tugas yang berat," ucap Arteria saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Maret 2021.
Arteria menyampaikan, sejauh ini pernyataan darurat narkoba baru sebatas lips service yang hanya menunjukkan ciri bahwa kita negara hukum.
Baca Juga: UPDATE TERBARU Daftar Harga iPhone 11, 12 dll Maret 2021
"Hanya menyatakan bahwa negara masih hadir. Karena negara harus perang dengan dengan narkoba," tandas politisi PDI-Perjuangan itu.
Hal itu dikatakannya mengingat pernyataan darurat narkoba itu sesungguhnya telah dikenal semenjak era Presiden Soeharto di tahun 1971.
"Untuk kesekian kalinya semua mengatakan perang terhadap narkoba, tetapi belum ada upaya yang serius dan signifikan keberpihakan negara. Meskipun politic will hukumnya memang ada yakni dengan hadirnya BNN," ujarnya.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menyatakan, mereka yang tergabung dan berperan dalam institusi BNN di tengah keterbatasan fasilitas dan anggaran yang ada ini, masih mampu melakukan berbagai perlawanan dengan kekuatan yang seadanya dalam melawan peredaran narkoba.
Baca Juga: Masa Pandemi Berlanjut, Diskon Tarif Listrik Ikut Lanjut
"Oleh karenanya kita harus berjuang dan meyakinkan agar politik anggaran BNN bisa dihadirkan secara paripurna. BNN butuh untuk berinovasi melakukan kerja cerdas dan kerja luar biasa," tegasnya.
Ia memaparkan, pengguna narkoba tidak hanya berasal dari orang yang ekonominya kuat tetapi orang ekonominya lemah juga ikut menggunakannya. Mulai dari pelosok desa sampai dengan pucuk pemerintahan ada yang terpapar narkoba.
"Saya tidak mengatakan ini bebannya BNN, karena biaya pemberantasan kita hanya 37 juta per kasus sementara yang kita lawan adalah para mafia narkoba," tuturnya.