gaya-hidup

Kisah Malang BUKALAPAK, Dulu Raja Marketplace Kini Harus Gulung Tikar - Benarkah Salah Inovasi?

Minggu, 20 April 2025 | 20:32 WIB
Aplikasi Bukalapak yang Resmi Tutup Marketplace (Foto: Tangkapan Layar)

Keberhasilan ini didorong oleh berbagai inovasi seperti gratis ongkir, cashback serta sistem pembayaran fleksibel yang menarik lebih banyak pengguna.

Baca Juga: Ngebut Gaming Seharian! Poco F7 Ultra Resmi Diluncurkan Baterai 5000mAh Snapdragon 8 Elite, Segini Harganya!

Baca Juga: Sang Raja Tiba di Tanah Air! Poco F7 Ultra Resmi Diluncurkan Masuk Indonesia Bulan Depan - Yuk Intip Spesifikasinya!

Bukalapak juga meluncurkan fitur-fitur unggulan seperti buka Reksa untuk investasi reksa dana, Buka emas untuk jual beli emas digital, serta buka modal yang memberikan akses permodalan bagi pelaku UMKM.

Selain itu strategi pemasaran Bukalapak juga sangat agresif mereka aktif dalam iklan besar-besaran yang menarik perhatian masyarakat luas.

Salah satu iklan yang paling ikonik di TV adalah lagu jadi gila yang sukses menarik perhatian masyarakat dengan konsepnya yang unik dan juga berani.

Iklan ini menjadi viral dan memperkuat branding Bukalapak bagi e-commerce yang dekat dengan anak muda dan juga masyarakat luas.

Ekspansi Bukalapak juga tak hanya terbatas pada marketplace, mereka meluncurkan Mitra Bukalapak yang membantu warung-warung tradisional bertransformasi secara digital. Memungkinkan mereka menjual pulsa, token listrik, hingga produk grosir secara online.

Berbagai inovasi inilah menjadikan Bukalapak bukan hanya sekedar marketplace tapi juga ekosistem digital yang semakin luas dan berpengaruh di Indonesia.

Tapi perjalanan Bukalapak enggak selamanya mulus, masalah mulai muncul dan persaingan makin ketat shopee dengan strategi bakar duitnya serta promosi agresifnya makin menarik pengguna.

Sementara itu Tokopedia dengan dukungan gojek semakin mendominasi pasar, Bukalapak kesulitan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. 

Kesalahan strategi juga menjadi faktor besar Bukalapak terlalu fokus pada ekspansi dan juga inovasi produk finansial seperti buka Reksa dan juga buka emas tapi kurang memp perhatikan pengalaman pengguna di marketplace utamanya banyak fitur yang dirilis tidak cukup menarik perhatian penggunanya. 

Sementara Shopee dan Tokopedia terus meningkatkan layanan mereka dengan menambah variasi produk. 

Masalah internal pun juga semakin memperburuk keadaan pergantian kepemimpinan pada 6 Januari 2020 dengan mundurnya Achmad Zaky sebagai CEO membuat arah strategi perusahaan menjadi kurang jelas. 

Kepercayaan investor pun juga menurun yang berdampak pada harga saham Bukalapak setelah Ipo dan Bukalapak semakin kesulitan bersaing dengan kompetitor yang memiliki pendanaan lebih stabil.

Halaman:

Tags

Terkini

Awas Salah! Ini Waktu Ideal Mencuci AC, Yuk Simak!

Selasa, 5 Agustus 2025 | 20:01 WIB