iNSulteng - Pelaksana tugas Tim Pendampingan Keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting mengelar monev bertempat di Aula Lantai II Dinkes Kabupaten Buol. Kamis, 21 September 2023.
Kegiatan Monev tersebut di gelar untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas, sehingga target percepatan penurunan Stunting dapat tercapai.
Pencapaian tersebut berupa indikator kinerja program dan kegiatan yang dilakukan oleh TPPA dan TPK dan akan dilaporkan ketingkat nasional.
Baca Juga: TOYOTA FORTUNER 2024 NEXT GEN KELUAR, Adopsi Tacoma, Mesin Land Cruiser 300? Makin Gahar dan Bengis!
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang merupakan instrumen yang harus dipenuhi.
Selain itu dalam upaya peningkatan pembangunan nasional, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan.
Kekuatan pembangunan nasional berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan dan keberlanjutan pembangunan.
Baca Juga: ALL NEW TOYOTA FORTUNER 2024 KELUAR, Ada Warna Biru Varian Terbaru Makin Keren dan Elegant
Profil Keluarga Indonesia yang tercermin dari hasil SUPAS 2015 menunjukkan bahwa keluarga Indonesia berada dalam kondisi rentan.
Berdasarkan angka kematian ibu masih tinggi, yaitu 305 per 1.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian bayi Indonesia sebanyak 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup.
Kegiatan Fasilitas dan Pembinaan Kampung KB dihadiri sebanyak 36 orang yaitu narasumber pada kegiatan Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Buol, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, lintas sektor terkait, Kepala Desa dan Lurah, PKB, IMP, Pokja Kampung KB, kader, serta tiga tokoh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan Keluarga Berencana, Muhammad Rizal Naukoko, mengungkapkan bahwa dalam upaya penurunan stunting, perlu ada koordinasi terstruktur dan konvergensi di antara pemangku kepentingan terkait.
Olehnya itu, upaya ini perlu komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu target nasional angka stunting berada pada 14 persen di tahun 2024.