iNSulteng - Putri Marino selalu sukses dalam memerankan film apa pun. Bahkan, beberapa kali dia mendapatkan penghargaan karena bakatnya itu.
Siapa yang menyangka jika Putri Marino justru aktor paling tidak mau melepaskan karakter yang dibawakan meski syuting sudah usai?
Putri Marino ceritakan pengalamannya dalam ber-acting, pada saat syuting berakhir dan saat mendalami peran secara ekstrem. Seperti apa?
Baca Juga: Ini Identitas 12 Emak-Emak Penambang Emas di Mandailing Natal yang Tewas Tertimbun Longsor
Baca Juga: Tips padu padan gaya berpakaian untuk momen Lebaran
Dikutip iNSultengCom dari kanal YouTube herworld Indonesia pada Jumat, 29 April 2022, berikut ulasannya!
Tidak ingin lepaskan karakter
Putri Marino akui kesalahannya usai syuting film adalah tidak langsung mengeluarkan karakternya. “Aku kalau mengeluarkan karakter, bukannya lama, tapi gak mau,” ujarnya.
Seperti tokoh Lala dalam Posesif, Mbak Pur di Losmen Bu Broto, Asia dalam Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga itu membuat Putri Marino berempati.
Selama proses pembuatan film, sebulan reading naskah dan sebulan syuting membuatnya merasa tokoh-tokoh tersebut merupakan temannya.
“Apa yang mereka rasain, aku rasain. Apa yang mereka ingin pecahkan masalahnya, aku pecahkan masalahnya,” tutur Putri Marino.
Salah satu tokoh paling berkesan adalah Mbak Pur dalam film Losmen Bu Broto. Sosoknya yang depresif, berduka, dan memendam perasaan membuatnya berat untuk melepas.
“Kalau Mbak Pur aku lepasin, ntar dia sama siapa?” katanya yang membuat Iwet Ramadhan terkejut.
Beberapa kali Putri Marino menceritakan hal ini pada rekannya, semua orang menyarankan untuk segera dilepaskan.