iNSulteng.id - Menjelang Ramadhan, Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., berkolaborasi dengan salah seorang warga untuk melokalisasi Masjid Al Jabbar Jawa Barat.
Hal ini dilakukan, agar lokasi Masjid Al Jabbar menjadi lebih rapi dan tertib. Sehingga, jamaah yang melakukan ibadah bisa lebih khusyuk.
Pada laman Instagram Gubernur Jawa Barat @ridwankamil, terlihat ia sedang meninjau proses lokalisasi di sekitar Masjid Al Jabbar.
Saat peninjauan, Ridwan Kamil juga mendesain bangunan apa saja yang akan didirikan di sekitar Masjid Al Jabbar, serta bagaimana posisi pembangunannya.
Selain itu, warga yang turut membantu lokalisasi ini juga bersedia membangun pasar pada lahan miliknya, yang akan dinamai Pasar Bazaar Al Jabbar.
Sedangkan untuk penataan PKL, akan ditempatkan pada Zona khusus di Pasar Bazaar Al Jabbar tersebut. Sehingga, para jamaah dan pedagang tidak saling mengganggu.
"Menjelang Ramadhan di Area Masjid Al Jabbar, akan ditempatkan zona khusus dan di lahan milik warga yang bersedia membangun pasar yang saya namai Pasar Bazaar Al Jabbar," jelas caption video.
Lokalisasi pada Masjid Al Jabbar bisa menjadi contoh bagi Masjid lainnya agar proses beribadah dan bekerja menjadi tertib.
Pada akhir caption, Ridwal Kamil memantapkan bahwa Ramadhan akan disambut dengan lingkungan masjid yang tertib, bersih dan nyaman bagi jamaah dalam menjalankan ibadah.
"Insya Allah di bulan Ramadhan semua menjadi tertib, bersih dan nyaman bagi jamaah yang akan beribadah,"
Menanggapi video yang diunggah oleh Ridwal Kamil, para netizen memberikan beberapa tanggapan. Ada yang memberi komentar positif, maupun negatif.
Salah satunya dari akun Instagram @hadiariefsetiawan yang sangat mendukung ide dari Ridwan Kamil untuk lokalisasi Masjid Al Jabbar. Manurutnya, cara ini sangat tepat karena tidak ada yang rusak dan tidak merugikan apapun.
"Good job! Solusi yang brilian. Tanpa ada yang rusak dan tidak ada yang dirugikan. Semoga mendapat manfaat, dan selalu diiringi dengan perilaku baik dari para pengunjung," tulisnya.
Komentar positif lainnya dari @lookslikenotimportant, yang bersyukur karena proses jual beli sebagai salah satu cara menghidupkan perekonomian warga masih bisa berjalan tanpa melupakan fungsi masjid yang sebenarnya.